
Pantau - Presiden China Xi Jinping menyampaikan ucapan selamat kepada Lee Jae-myung yang resmi dilantik sebagai Presiden Korea Selatan ke-21 pada Rabu, 4 Juni 2025.
Ucapan tersebut disampaikan melalui sambungan telepon, menandai perhatian khusus China terhadap dinamika baru di Semenanjung Korea.
Xi menyebut bahwa China dan Korea Selatan adalah tetangga sekaligus mitra penting, dengan sejarah hubungan diplomatik selama 33 tahun yang telah melampaui perbedaan ideologi dan sistem sosial.
Dalam pernyataannya, Xi menekankan pentingnya mempererat hubungan bilateral di tengah kondisi internasional dan regional yang semakin dinamis.
Ia juga menyatakan keinginan untuk bekerja sama dengan Korea Selatan dalam semangat bertetangga yang bersahabat dan tujuan saling menguntungkan.
Komisi Pemilihan Umum Nasional Korea Selatan sebelumnya mengadakan rapat pada pagi hari untuk mengonfirmasi kemenangan Lee Jae-myung dari Partai Demokrat yang meraih 49,42 persen suara.
Lawannya, Kim Moon-soo dari Partai Kekuatan Rakyat, hanya memperoleh 41,15 persen suara.
Lee langsung dilantik dan mengucapkan sumpah jabatan di Majelis Nasional pada hari yang sama tanpa melalui masa transisi formal.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian turut menyampaikan bahwa hubungan China-Korsel tidak menargetkan atau boleh dipengaruhi oleh pihak ketiga mana pun.
China juga menolak terbentuknya blok-blok dan segala bentuk konfrontasi yang merugikan stabilitas kawasan.
Lin menegaskan bahwa China tidak akan mencampuri urusan dalam negeri negara lain, berbeda dengan Amerika Serikat yang menurutnya kerap melakukan intervensi.
Ia menyerukan agar pihak-pihak lain berhenti menabur perselisihan antara China dan Korea Selatan.
Dalam pidato pelantikannya, Lee Jae-myung berjanji menegakkan konstitusi, melindungi negara, dan mendorong unifikasi Korea secara damai.
Ia juga menegaskan akan memperkuat kerja sama trilateral dengan AS dan Jepang, dengan tetap menekankan pragmatisme dan kepentingan nasional dalam hubungan luar negeri.
Terkait Korea Utara, Lee menyatakan akan merespons provokasi dengan aksi penggentar kuat, namun tetap membuka ruang dialog dan kerja sama untuk menciptakan perdamaian.
- Penulis :
- Balian Godfrey