Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Suriah Umumkan Gencatan Senjata di Sweida Setelah Bentrokan Berdarah, 99 Orang Tewas

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Suriah Umumkan Gencatan Senjata di Sweida Setelah Bentrokan Berdarah, 99 Orang Tewas
Foto: Ilustrasi - Tentara Suriah berpatroli (sumber: Anadolu)

Pantau - Otoritas pertahanan Suriah mengumumkan gencatan senjata penuh di Provinsi Sweida, Suriah selatan, pada Selasa, 15 Juli 2025, setelah serangkaian bentrokan mematikan antara kelompok bersenjata Druze, suku Badui, dan pasukan pemerintah sementara.

Kepala otoritas pertahanan Suriah, Murhaf Abu Qasra, menyatakan dalam pernyataan di platform X bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan dengan para tokoh lokal.

“Kami telah memerintahkan gencatan senjata penuh bagi semua unit yang beroperasi di Kota Sweida usai mencapai kesepakatan dengan para tetua dan tokoh setempat,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa militer Suriah hanya akan merespons terhadap sumber penembakan aktif.

Abu Qasra juga mengatakan bahwa instruksi tegas telah diberikan untuk melindungi warga sipil, menjaga perdamaian sosial, serta melindungi properti umum dan pribadi.

Ia menjelaskan bahwa wilayah permukiman di Kota Sweida akan segera diserahkan kepada pasukan keamanan internal setelah operasi pembersihan selesai.

Unit polisi bersenjata juga telah diperintahkan untuk memasuki kota guna memastikan kedisiplinan dan akuntabilitas aparat keamanan.

Kekerasan Akhir Pekan dan Jumlah Korban Tewas Meningkat Tajam

Stasiun televisi pemerintah Suriah, al-Ikhbariya, melaporkan bahwa pada Senin, 14 Juli 2025, militer Suriah mulai menarik kendaraan militer berat dari Kota Sweida sebagai bagian dari implementasi gencatan senjata.

Gencatan senjata diumumkan menyusul peningkatan tajam aksi kekerasan yang terjadi selama akhir pekan sebelumnya.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris mencatat bahwa sedikitnya 99 orang tewas dalam dua hari terakhir.

Sekitar 200 orang lainnya mengalami luka-luka dalam bentrokan tersebut.

SOHR merinci bahwa dari 99 korban tewas, 60 merupakan warga sipil dari kalangan Druze, termasuk dua wanita dan dua anak.

Selain itu, 18 korban berasal dari suku Badui, 14 orang adalah tentara pemerintah sementara Suriah, dan tujuh lainnya adalah individu tak dikenal yang mengenakan seragam militer.

Juru bicara otoritas pertahanan Suriah, Hassan Abdel Ghani, sebelumnya menyatakan bahwa 18 tentara pemerintah tewas dan beberapa lainnya terluka dalam “serangan licik” oleh “kelompok bersenjata ilegal.”

Dalam waktu yang hampir bersamaan, SOHR juga melaporkan bahwa jet-jet tempur Israel melakukan serangan udara terhadap sebuah tank militer Suriah di Provinsi Sweida pada hari Selasa.

Tank tersebut dilaporkan hancur total, meskipun belum ada laporan korban jiwa dari serangan tersebut.

Serangan udara terjadi tak lama setelah pasukan tambahan memasuki Kota Sweida.

Awal Mula Konflik dan Eskalasi Ketegangan

Kekerasan di Sweida dipicu oleh insiden penyerangan dan perampokan terhadap seorang pemuda Druze oleh anggota suku Badui bersenjata di pos pemeriksaan sementara dekat al-Masmiyah.

Sebagai respons, kelompok militan Druze melakukan penculikan balasan.

Ketegangan dengan cepat meningkat menjadi konfrontasi bersenjata yang meluas ke seluruh Kota Sweida dan wilayah pedesaan di sekitarnya.

Penulis :
Leon Weldrick
Editor :
Tria Dianti