Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Kepala UNRWA Kecam Keras Distribusi Bantuan GHF di Gaza, Sebut sebagai Perangkap Kematian

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Kepala UNRWA Kecam Keras Distribusi Bantuan GHF di Gaza, Sebut sebagai Perangkap Kematian
Foto: (Sumber: Warga Palestina berkumpul untuk menerima bantuan pangan di titik distribusi bantuan di Kota Gaza (26/6/2025). Menurut Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina di Kawasan Timur Tengah (UNRWA) gangguan terhadap distribusi bantuan kemanusiaan memperparah kelaparan di Jalur Gaza. ANTARA FOTO/Xinhua/Rizek Abdeljawad/tom.)

Pantau - Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, mengecam tajam operasi distribusi bantuan makanan di Gaza yang dilakukan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) dan menyebutnya sebagai “perangkap kematian yang sadis”.

Lazzarini menyatakan bahwa “pemberian bantuan kemanusiaan bukanlah pekerjaan tentara bayaran”, merujuk pada pendekatan bersenjata yang digunakan GHF dalam membagikan bantuan.

Ia menyebut bahwa penembak jitu melepaskan tembakan serampangan ke tengah kerumunan “seolah-olah mereka mendapat izin untuk membunuh”, dan menyamakan situasi tersebut dengan “perburuan massal tanpa hukuman sama sekali”.

Korban Jiwa Meningkat, UNRWA Desak Sistem Bantuan Internasional Dipulihkan

Menurut Lazzarini, lebih dari 1.000 warga Gaza yang kelaparan telah tewas sejak akhir Mei saat berupaya memperoleh bantuan makanan dari distribusi GHF.

Kementerian Kesehatan Gaza mencatat 99 warga Palestina tewas dan lebih dari 650 luka-luka hanya dalam 24 jam terakhir saat berebut bantuan, dengan total korban mencapai 1.021 jiwa tewas dan 6.511 terluka sejak 27 Mei 2025.

GHF, organisasi asal Amerika yang didukung oleh Israel, mulai beroperasi di Gaza sejak akhir Mei setelah Israel menghentikan jalur pasokan bantuan internasional pada Maret 2025.

GHF tidak bekerja sama dengan PBB maupun LSM internasional mapan, dan mendapat kritik dari otoritas Palestina serta komunitas internasional karena tingginya angka korban jiwa dalam proses distribusinya.

Lazzarini menekankan bahwa situasi kemanusiaan di Gaza sangat memprihatinkan.

“Tak ada yang luput,” ujarnya, seraya menyebut bahwa para dokter, perawat, jurnalis, dan pekerja kemanusiaan pun kini mengalami kelaparan dan kelelahan ekstrem.

Ia mendesak agar kekerasan segera dihentikan dan sistem bantuan internasional yang terpercaya dikembalikan.

“PBB dan mitranya memiliki keahlian, pengalaman, dan sumber daya yang tersedia untuk menyediakan bantuan yang aman, bermartabat, dan dalam skala besar,” tegasnya.

“Kita telah membuktikannya berkali-kali selama gencatan senjata terakhir,” tambah Lazzarini, “dan ini tidak boleh menjadi norma baru kita.”

Penulis :
Ahmad Yusuf