Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

PM Qatar Kecam Serangan Israel di Doha, Siapkan Respons Regional dan Pertimbangkan Tarik Diri dari Negosiasi Gencatan Senjata

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

PM Qatar Kecam Serangan Israel di Doha, Siapkan Respons Regional dan Pertimbangkan Tarik Diri dari Negosiasi Gencatan Senjata
Foto: (Sumber: Sebuah helikopter terlihat terbang di dekat lokasi serangan udara Israel di Doha, Qatar (9/9/2025). ANTARA/Xinhua/Nikku/aa.)

Pantau - Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, menyatakan bahwa Qatar sedang menyiapkan respons kolektif regional atas serangan udara Israel di Doha yang terjadi pada 9 September 2025.

Qatar Koordinasi dengan Negara-Negara Arab dan Islam

Dalam wawancara dengan CNN dan laporan dari kantor berita Anadolu, Al Thani menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan konsultasi intensif dengan negara-negara Arab dan Islam guna merespons serangan tersebut.

"Akan ada respon dari kawasan ini. Respon ini saat ini sedang dikonsultasikan dan didiskusikan dengan mitra lain di kawasan ini", ungkap Al Thani.

Sebagai langkah awal, Qatar berencana menggelar pertemuan puncak Arab-Islam dalam beberapa hari mendatang untuk merumuskan langkah-langkah konkret menghadapi agresi militer Israel.

Qatar juga sedang mempertimbangkan ulang peran mereka dalam proses negosiasi gencatan senjata di Gaza, menyusul serangan yang dinilai sebagai pelanggaran berat terhadap kedaulatan nasional.

Al Thani: "Ini Teror Negara, Kami Dikhianati"

Al Thani menyuarakan kemarahan mendalam atas serangan yang dilancarkan Israel ke ibu kota negaranya.

"Saya tidak dapat mengungkapkan betapa marahnya kami atas tindakan seperti itu, ini adalah teror negara. Kami dikhianati", ujarnya.

Ia juga menuding Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebagai penghalang utama proses perdamaian di Gaza.

"Netanyahu telah menghancurkan harapan bagi para sandera itu ... Dia harus diadili ... Dia melanggar setiap hukum – dia melanggar setiap hukum internasional", tegas Al Thani.

Qatar mengecam tindakan Israel sebagai bentuk state terrorism dan menyebutnya sebagai pelanggaran kedaulatan serta keamanan nasional.

Serangan udara tersebut juga memicu gelombang kecaman dari berbagai negara di dunia Arab dan komunitas internasional.

Penulis :
Aditya Yohan