
Pantau - Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat merilis dua foto orang yang diduga terkait dalam penembakan fatal terhadap komentator sayap kanan, Charlie Kirk, yang terjadi pada Rabu (10 September 2025) di Utah Valley University, Kota Orem, Utah.
Pelaku Terekam Kamera, FBI Minta Bantuan Publik
Pada Kamis (11/9), FBI mengedarkan dua gambar dari rekaman kamera pengawas yang menunjukkan seorang pria muda, berpakaian kasual dengan kaus lengan panjang hitam, celana jeans, topi baseball, dan kacamata hitam.
FBI meminta bantuan publik untuk mengidentifikasi pria tersebut, yang saat ini dikategorikan sebagai orang yang diduga terkait, bukan tersangka resmi.
Komisaris Utah Department of Public Safety, Beau Mason, mengatakan penyelidik telah melacak pergerakan orang tersebut sekitar 30 menit sebelum penembakan.
Menurut agen khusus FBI di Salt Lake City, Robert Bohls, individu tersebut tiba di sekitar kampus pada pukul 11.52 siang waktu setempat dan menuju atap gedung tempat penembakan terjadi.
Setelah melepaskan tembakan, tersangka terlihat berpindah ke sisi lain gedung, melompat ke bawah, dan melarikan diri ke area permukiman terdekat.
Penyidik kini meninjau rekaman kamera rumah warga di kawasan tersebut untuk menelusuri jejak pelariannya.
Charlie Kirk Tewas Saat Berpidato, Senjata Diduga Bermuatan Ideologis
Charlie Kirk (31) tewas setelah ditembak saat sedang memberikan ceramah kepada sekelompok mahasiswa di area kampus.
Kejadian berlangsung cepat meskipun saat itu terdapat enam petugas polisi universitas dan tim keamanan pribadi yang berjaga.
Video penembakan yang tersebar di dunia maya menunjukkan detik-detik peluru mengenai tubuh Kirk, memicu kepanikan dan evakuasi mahasiswa.
Kirk dilarikan ke rumah sakit namun dinyatakan meninggal beberapa jam kemudian.
FBI menyatakan telah menemukan senapan bolt-action berdaya tinggi yang ditinggalkan di area hutan yang diyakini sebagai jalur pelarian pelaku.
Beberapa laporan media menyebut amunisi pada senapan tersebut memiliki ukiran terkait ideologi transgender dan antifasis.
Namun, New York Times mengutip seorang pejabat senior penegak hukum yang menyatakan bahwa informasi itu belum terverifikasi dan bisa merupakan salah tafsir.
Dua orang sempat ditahan untuk dimintai keterangan, namun kemudian dibebaskan setelah dinyatakan tidak terlibat.
“Mohon bersabar dalam proses penyelidikan. Kedua orang tersebut hanyalah orang yang diduga terkait, bukan tersangka,” ujar Mason.
FBI menegaskan penyelidikan terus dilakukan secara menyeluruh, dan publik diminta segera melapor jika mengenali sosok dalam foto yang telah dirilis.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf