Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

PM Inggris Keir Starmer Pastikan Pengiriman Jet Tempur ke Polandia, Respons Insiden Drone Rusia

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

PM Inggris Keir Starmer Pastikan Pengiriman Jet Tempur ke Polandia, Respons Insiden Drone Rusia
Foto: (Sumber: Perdana Menteri Inggris Keir Starmer. ANTARA/Anadolu/py.)

Pantau - Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pada Senin, 15 September 2025, memastikan bahwa Inggris akan mengerahkan jet tempur ke Polandia sebagai bagian dari operasi NATO Eastern Sentry guna memperkuat kehadiran militer aliansi tersebut di sisi timur Eropa.

Keputusan ini diambil menyusul insiden pelanggaran wilayah udara Polandia oleh pesawat nirawak (drone) yang diduga berasal dari Rusia.

"Pesawat ini bukan sekadar unjuk kekuatan, tapi juga vital untuk mencegah agresi, mengamankan wilayah udara NATO, serta melindungi keamanan nasional kita dan para sekutu," tegas Starmer.

Jet Tempur Inggris Bergabung dalam Misi Udara Multinasional

Kementerian Pertahanan Inggris mengonfirmasi bahwa jet tempur Eurofighter Typhoon akan dikirim dari Pangkalan Udara RAF Coningsby di Lincolnshire dan dijadwalkan memulai misi penerbangan di wilayah udara Polandia dalam beberapa hari mendatang.

Jet tempur Inggris ini akan bergabung dengan kekuatan udara dari negara-negara anggota NATO lainnya, termasuk:

  • F-16 milik Denmark
  • Rafale dari Prancis
  • Typhoon dari Jerman

"Misi pertahanan udara ke Polandia ini akan meningkatkan keamanan wilayah udara NATO dan tidak akan memengaruhi komitmen RAF yang sudah ada, termasuk pertahanan langit Inggris," tulis pernyataan resmi Kementerian Pertahanan.

Insiden Drone Memicu Respons Militer NATO

Sebelumnya, pada Rabu, Perdana Menteri Polandia Donald Tusk mengumumkan bahwa sebuah drone Rusia yang “berbahaya” telah berhasil ditembak jatuh setelah melanggar wilayah udara Polandia.

Meski begitu, Tusk tidak memberikan bukti konkret mengenai asal-usul drone tersebut.

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menyebut bahwa terdapat belasan drone yang terlibat dalam insiden udara yang menegangkan tersebut.

Langkah Inggris ini menegaskan komitmen NATO dalam merespons ancaman terhadap negara-negara anggota, serta memperkuat koordinasi pertahanan kolektif di kawasan Eropa Timur.

Penulis :
Ahmad Yusuf