
Pantau.com - Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Saeb Erekat, mengatakan Israel secara efektif telah menghancurkan dan mengakhiri semua kesepakatan yang ditandatangani.
"Israel berusaha memberlakukan ketentuan baru untuk mencengkeram dan mengkonsolidasikan pendudukan serta upaya untuk mengganti prinsip dua negara dengan perbatasan 1967. Israel berusaha memaksakan persetujuan dan penerimaan berlanjutnya pendudukan, untuk mengesahkan Apartheid," kata Erekat dalam pertemuan dengan satu delegasi anggota gereja Amerika dan profesor universitas Eropa dan Amerika di Jericho (Ariha), Selasa, 30 Juli 2019.
Baca juga: Turki: Pembongkaran Pemukiman oleh Israel Modus Ubah Sususan Demografik
Erekat menekankan kepatuhan PLO pada hukum internasional, keabsahan internasional, dan gagasan perdamaian Arab, sebagaimana tercermin dalam visi yang diajukan oleh Presiden Mahmoud Abbas ke Dewan Keamanan PBB pada 20 Februari 2018, demikian laporan Kantor Berita Palestina, WAFA.
Pejabat PLO tersebut menyerahkan kepada kedua delegasi penjelasan luas dan terperinci mengenai situasi saat ini di lapangan akibat berlanjutnya pendudukan Israel dan semua kejahatannya.
Baca juga: Pemimpin Arab-Eropa Tegaskan Pemukiman Yahudi di Yerusalem Tak Berdasarkan Hukum Internasional
Israel telah membongkar puluhan rumah orang Palestina, melakukan pembersihan etnik, perampasan tanah, penghukuman mati tanpa pengadilan, pengepungan dan penutupan, penolakan terhadap semua kesepakatan yang telah ditandatangani, dan desakan mengenai pemaksaan yang tak bisa diubah di lapangan dengan dukungan langsung dan penuh dari pemerintah AS.
- Penulis :
- Noor Pratiwi