
Pantau.com - Pelaku bom Mancherster Arena meninggalkan sebuah catatan sebelum dirinya meledakkan diri di konser Ariana Grande pada 23 Mei 2017 silam. Pengadilan Inggris pada Kamis (27/2/2020), membacakan sebuah catatan yang ditinggalkan di flat satu kamar tidur lantai tiga di Granby House yang disewa oleh pelaku pemboman, Salman Abedi, setelah ia kembali dari Libya, empat hari sebelum pengeboman.
"Maaf jika ada sesuatu yang hilang di apartemen atau kekacauan yang dibuat. Tambahan 150 poundsterling dan sisa minggu sewa di sampul mudah-mudahan dapat menutupi," demikian bunyi catatan tersebut, dilansir dari Sky News.
Catatan itu ditandatangani oleh "Sam", dengan tanda kutip, nama yang diberikan Abedi kepada pemilik flat ketika ia menyewanya. Abedi (22), menggunakan nama palsu "Sam Abdi" untuk menyewa properti dari Ruth Bain, dan setuju untuk membayar 750 poundsterling untuk tinggal selama dua minggu.
Baca juga: 6 Pekerja Pabrik Bir Tewas dalam Penembakan Brutal di Winconsin AS
Empat hari sebelum ledakan, Abedi terlihat di CCTV menuju Manchester Arena, di mana ia meledakan bom bunuh diri ketika ribuan orang berada di konser Ariana Grande.
Sebuah bom meledak di lokasi konser penyanyi Ariana Grande di Manchester Arena, Manchester, 23 Mei 2017. Ledakan itu dikonfirmasi menewaskan 22 orang dan 59 korban luka. Sedangkan ribuan peserta konser dibuat trauma, dan masyarakat dunia dibuat geram oleh dalang di balik serangan nahas tersebut.
Jaksa penuntut mengatakan, Abedi dan adik lelakinya Hashem menggunakan berbagai alamat, kendaraan, dan ponsel untuk mengatur, menimbun, dan menyimpan komponen untuk bom itu.
Saudara-saudaranya meninggalkan rumah mereka di Elsmore Road, Fallowfield, pada bulan April dengan tiket satu arah, ditemani oleh orang tua mereka. Tetapi Salman kembali, sendirian, pada 18 Mei.
Hashem, menyangkal 22 tuduhan pembunuhan, percobaan pembunuhan dan konspirasi menyebabkan ledakan dengan membantu saudaranya membuat bom tersebut.
Baca juga: Kerusuhan Agama di India: 20 Orang Tewas hingga Masjid Dibakar Massa
Foto-foto yang diambil selama pencarian di flat Granby House dan rumah keluarga pada hari-hari setelah pemboman menunjukkan kaleng minyak, residu dari bahan kimia pembuatan bom, dan berbagai mur dan baut.
Di Granby House, petugas juga menemukan barang-barang termasuk kerokan dari tongkat korek api, berbagai potongan kawat, pita hitam, gergaji tepi bergerigi, dan gulungan asetat bening, kata jaksa penuntut.
Ada dua kartu identitas untuk perjalanan Salman dan Hashem Abedi ke Arab Saudi, dua tahun sebelumnya. Di selembar kertas yang dicetak dengan rincian Asuransi Nasional Salman Abedi, di atasnya adalah kata-kata tulisan tangan Abdulrauf Abdallah, dan nomor lain.
Abdallah dihukum karena berusaha membantu seorang veteran RAF melakukan perjalanan ke Suriah untuk bertarung dengan militan di sana. Salman Abedi mengunjunginya di penjara pada Januari 2017.
- Penulis :
- Kontributor NPW