
Pantau.com - Diabndingkan dengan varian lainnya, varian Omicron memiliki gejala yang begitu khas pada anak. Menurut dari penelitian para ahli, bahwa gejala khas yang dialami oleh anak yaitu Croup atau juga biasa disebut batuk parau.
Croup merupakan infeksi saluran pernpasan yang pada umumnya dialami oleh anak yang berusia enam bulan hingga tiga tahun. Dan ini adalah infeksi napas atas yang menghalangi pernapasan sehingga memiliki suara batuk parau yang khas.
Dokter spesialis anak, Ashley Keilman mengatakan, bahwa kebanyakan pasien yang alami batuk parau adalah pasien yang positif Covid.
"Kami melihat lebih banyak pasien dengan batuk parau dan lebih banyak pasien yang dites positif Covid, yang merupakan sesuatu yang tidak kami amati selama fase awal lonjakan sebelumnya," katanya.
Penyebab terjadinya batuk parau sendiri yaitu adanya virus pernapasan parainfluenza dan ini terjadi ketika saluran pernapasan meradang yang mengakibatkan sulitnya bernapas. Kondisi ini sering terjadi pada anak-anak, dikarenakan saluran nafas yang begitu kecil dibandingkan miliki orang dewasa.
Peradangan itu terjadi pada kotak suara, tenggorokan dan juga saluran bronkial. Hal tersebut membuat anak mengalami gejala yang khas, seperti batuk bersuara keras. Kemudian, saat anak anak bernapas akan mengeluarkan suara seperti siulan dengan nada tinggi. Dalam beberapa kasus ini, gejala batuk tersebut bisa hilang dalam lima hari dan ada juga yang harus memerlukan perawatan medis.
Menurut studi yang dilakukan oleh Keilman, bahwa anak-anak yang mengalami batuk tersebut, 48,2 persen lebih cenderung positif Covid-19 varian Omicron. Dan perlu juga diperhatikan, bahwa batuk ini tidak bisa dianggap remeh, karena bisa mengakibatkan anak dirawat di ICU.
"Apa yang kami lihat terkait Omicorn adalah jenis infeksi saluran pernapasan atas, infeksi virus, croup adalah salah satu yang paling parah dan menempatkan anak-anak di ICU secara teratur," ucap rekan Keilman dalam studi ini, Indi Trehan.
Studi lainnya juga menemukan bahwa 2,4 persen anak-anak berusia 13 tahun ke bawah yang dirawat di rumah sakit di salah satu daerah Afrika Selatan karena Covid-19 Omicron juga memiliki diagnosis croup.
- Penulis :
- M Abdan Muflih