Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Hukum Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri

Oleh Aries Setiawan
SHARE   :

Hukum Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri

Pantau.comHari Raya Idul Fitri menjadi momen yang ditunggu umat Islam setelah sebulan penuh berpuasa Ramadan. Ekspresi kegembiraan menyambut Idul Fitri dilakukan beragam, salah satunya menyampaikan ucapan "Selamat Hari Raya Idul Fitri".

Ucapan itu biasanya mulai bertebaran selepas magrib di akhir puasa Ramadan.

Lalu, apa hukumnya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri? Apa dalilnya?

Dilansir NU Online, dalam bahasa Arab yang kemudian digunakan dalam kitab-kitab fiqih, ucapan selamat itu dibahasakan dengan "tahni'ah". 

Para ulama sendiri berbeda pendapat terkait status hukumnya. Hanya Syekh Jalaluddin as-Suyuthi berpendapat hukumnya boleh (mubah).  

Umat Muslim bisa berpegang pada pendapat Syekh Jalaluddin as-Suyuthi ini sebagaimana yang pernah ia kemukakan dalam Al-Hawi Lil Fatawi (1/83) berikut:

قال القمولي في الجواهر : لم أر لأصحابنا كلاماً في التهنئة بالعيدين ، والأعوام ، والأشهر كما يفعله الناس ، ورأيت فيما نقل من فوائد الشيخ زكي الدين عبد العظيم المنذري أن الحافظ أبا الحسن المقدسي سئل عن التهنئة في أوائل الشهور ، والسنين أهو بدعة أم لا ؟ فأجاب بأن الناس لم يزالوا مختلفين في ذلك ، قال : والذي أراه أنه مباح ليس بسنة ولا بدعة انتهى ، ونقله الشرف الغزي في شرح المنهاج ولم يزد عليه 

Artinya, "Al-Qamuli dalam Al-Jawahir mengatakan, 'Aku tidak menemukan banyak pendapat kawan-kawan dari Madzhab Syafi’i ini perihal ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, ucapan selamat pergantian tahun dan pergantian bulan seperti yang dilakukan oleh banyak orang sekarang. Hanya saja aku dapat riwayat yang dikutip dari Syekh Zakiyuddin Abdul Azhim Al-Mundziri bahwa Al-Hafizh Abul Hasan Al-Maqdisi pernah ditanya perihal ucapan selamat bulan baru atau selamat tahun baru. Apakah hukumnya bid'ah atau tidak? Ia menjawab, banyak orang selalu berbeda pandangan masalah ini. Tetapi bagi saya, ucapan selamat seperti itu mubah, bukan sunnah dan juga bukan bid'ah. 'Pendapat ini dikutip tanpa penambahan keterangan oleh Syaraf Al-Ghazzi dalam Syarhul Minhaj," 

Pernyataan as-Suyuthi di atas menunjukkan bahwa status hukum pengucapan "Selamat Hari Raya Idul Fitri" atau "tahni'ah" terdapat perbedaan pendapat antara ulama, sebagian mengatakan boleh dan sebagian lain mengatakan bid’ah. Hanya, as-Suyuthi memilih pendapat yang membolehkan.

rn
Penulis :
Aries Setiawan