Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Gila! Begini Cara Buzzer Kerahkan Akun BOT Tenggelamkan Isu di Twitter

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Gila! Begini Cara Buzzer Kerahkan Akun BOT Tenggelamkan Isu di Twitter
Pantau - Bagi sebagian warganet di Indonesia sudah tidak asing dengan istilah Buzzer media sosial yang kerap memunculkan kontra narasi di beberapa isu yang muncul.

Akhir-akhir ini, fenomena tersebut berubah modusnya. Jika biasanya akun palsu digunakan untuk menyerang balik, kini mereka melakukan spam dengan modus komplain ke salah satu institusi, biasanya perusahaan provider.

Akun twitter @mazzini_gsp membongkar modus para Buzzer melakukan strategi kontra narasi melalui modus komplain tersebut.

"Kalau kalian heran kenapa isi komennya banyak orang tag akun bot provider cellular, itu mereka bukan gabut gaes. Begitu caranya sekarang, akun bot ngebuzz buat nutupin komen orisinil netizen, kalau dulu kerahin akun trooper buat balesin komentar kontra, sekarang gak lagi," cuit akun tersebut.

"Kalau mau liat akun pejabat publik yg mulai pake cara ini sebelum Ganjar, mampir ke akun Ridwan Kamil tiap klarifikasi. Ruwet lo mau baca komen orisinil netizen tenggelam semua," lanjutnya.

Lucunya, cuitan dari akun @mazzini_gsp turut mendapat perhatian dari akun resmi @flip_id. Ia mengamini apa yang disampaikan oleh Mazzini.

"Nice insight! Pantes akhir akhir ini sering 'dipanggil'," cuitnya disertai emoticon tertawa.

Akun lainnya juga menyoroti fenomena tersebut. Beberapa warganet merasa cara ini sangat merugikan bagi petugas Customer Service karena traffic komplain jadi melonjak drastis.

"Kalo cara ini emg disengaja, kasian jg yaa CS providernya, traffic komplainnya jadi naik. Padahal komplainnya ga murni krn cust ada masalah. Aku pernah kerja jd CS, jd sedikit bnyk paham gimana rasanya kerja pas traffic komplain naik teruss.." cuit akun @eka_ra****.

"Yup, itu namanya adalah 'Social Media Conditioning', selalu dinamis bentuknya, intinya mengembalikan dampak Negatif menjadi Netral. Kalo dulu Negatif ke Positif," cuit akun @papanya****.
Penulis :
Aditya Andreas