
Pantau – Perubahan gaya hidup dan vaksinasi dapat berpengaruh pada pencegahan kanker serviks, hal ini berlaku bagi semua wanita mulai dari usia muda hingga usia produktif.
Dr. Mamatha Shriyan, Konsultan – Ginekologi di Rumah Sakit SRV di Goregaon Mumbai, merekomendasikan perubahan gaya hidup yang lebih sehat untuk membantu mencegah kanker serviks, dilansir Hindustan Times. Ia mengatakan bahwa menjaga gaya hidup sehat yang diiringi dengan pola makan seimbang, olahraga teratur, dan berat badan yang sehat juga dapat berpengaruh pada penurunan risiko kanker serviks.
Aspek penting lainnya dalam pencegahan kanker serviks adalah dengan melakukan praktik seksual yang aman, hindari makanan olahan, karbohidrat olahan, lemak, daging merah, batasi konsumsi alkohol, serta aktif secara fisik dengan olahraga selama 30 menit minimal 5 kali seminggu.
Selain itu, ia menambahkan bahwa merokok merupakan faktor risiko signifikan terhadap kanker serviks, karena racun yang terkandung dalam asap tembakau dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan merusak DNA sel. Hal ini dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan kanker.
Sementara itu, Dr Sonia Golani, Konsultan Ginekolog dan Ahli Obstetri di Rumah Sakit Umum Bhailal Amin mengatakan bahwa Vaksin HPV (vaksin Human Papilloma Virus) dapat menurunkan risiko terkena kanker serviks. Vaksinasi ini harus dimulai pada anak perempuan berusia 9 tahun ke atas hingga usia 13 tahun, dengan takaran 2 dosis sudah cukup.
Setelah berusia 13 tahun, maka ada perubahan kebutuhan dosis yaitu diperlukan 3 dosis vaksin. Idealnya, pemberian dosis ini diberikan sebelum debut seksual hingga usia 23 tahun.
Lalu apakah setelah 23 tahun masih perlu diberikan dosis? Jawabannya adalah pemberian dosis untuk wanita dari usia 23 tahun hingga 45 tahun dapat diberikan, namun efektivitasnya kurang baik.
Lebih lanjut Dr. Sonia Golani mengatakan pap smear juga dapat menjadi tes skrining yang baik untuk mendeteksi dini pembatalan serviks. Tes ini mampu mengidentifikasi lesi prakanker 5-10 tahun sebelum timbulnya keganasan. Pada hasil tes bisa dilihat apakah ada infeksi HPV yang memang sudah ada, atau terdapat perubahan pada mukosa atau lapisan serviks serta dapat membantu mendiagnosis kanker serviks sejak dini sehingga dapat membantu menyembuhkan kanker secara menyeluruh.
Dr. Sonia menjelaskan bahwa kanker serviks dapat dimulai pada usia 30 tahun dan berlanjut setiap 2-3 tahun hingga usia 65 tahun. Oleh karena itu, untuk mengurangi risiko kanker serviks, diperlukan gaya hidup yang sehat dan pola makan sehat, coba untuk konsultasikan kepada dokter tentang vaksinasi HPV, lakukan pap smear secara rutin, lakukan hubungan seks yang aman dan berhenti merokok.
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Firdha Riris