Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Stres Saat Kecil ternyata Miliki Keterkaitan dengan Risiko Penyakit Jantung

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Stres Saat Kecil ternyata Miliki Keterkaitan dengan Risiko Penyakit Jantung
Foto: Ilustrasi anak stres (pexels.com/@yankrukov/)

Pantau - Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of American Heart Association menemukan bahwa individu yang secara konsisten mengalami stres tinggi lebih rentan terhadap tekanan darah tinggi, obesitas, dan faktor risiko kardiometabolik lainnya.

Penelitian tersebut melibatkan penilaian terhadap 276 peserta dari Southern California Children's Health Study, Amerika Serikat. Pada prosesnya, peneliti menggunakan Perceived Stress Scale (PSS), yaitu sebuah alat untuk menilai persepsi stres di kalangan partisipan. Alat ini mampu mengukur sejauh mana individu menilai situasi dalam kehidupan mereka sebagai stres.

Pada anak usia dini hingga sekitar usia 6 tahun, PSS diperoleh dari respon yang diberikan oleh orangtua peserta. Setelah, para peserta sendiri melaporkan tingkat stres mereka untuk kemudian dikelompokkan menjadi empat kelompok berdasarkan risiko yaitu stres tinggi secara konsisten, stres menurun, stres meningkat, dan stres rendah secara konsisten dari waktu ke waktu.

Untuk mengukur skor risiko kardiometabolik, melibatkan faktor-faktor seperti ketebalan arteri leher, tekanan darah sistolik dan diastolik, berat badan, persentase lemak tubuh dan distribusi lemak serta hemoglobin A1c. Setelah dilakukan analisis, para peneliti mencatat bahwa tingkat stres yang dirasakan lebih tinggi dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terhadap kondisi kesehatan kardiometabolik.

Lebih lanjut para peneliti menjelaskan bahwa  jika seseorang mengalami stres yang lebih besar sejak remaja hingga dewasa, maka mereka cenderung memiliki kesehatan pembuluh darah lebih buruk, total lemak tubuh lebih tinggi, lebih banyak lemak di sekitar perut, dan risiko obesitas lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang stresnya berkurang seiring berjalannya waktu. Misalnya, orang dewasa yang mengalami tingkat stres yang lebih tinggi cenderung memiliki kesehatan pembuluh darah yang lebih buruk serta tekanan darah sistolik dan diastolik yang lebih tinggi.

Meskipun begitu, penelitian ini memiliki jumlah peserta yang relatif kecil, sehingga dapat disebut bahwa penelitian ini terbatas.

Fangqi Guo dari University of Southern California berpendapat bahwa penting untuk memahami dampak stres yang dirasakan pada masa kanak-kanak untuk mencegah, mengurangi atau mengelola faktor risiko kardiometabolik yang lebih tinggi pada orang dewasa. Karena hasil penelitian menunjukkan bahwa pola stres yang dirasakan dari waktu ke waktu memiliki dampak luas pada berbagai tindakan kardiometabolik termasuk distribusi lemak, kesehatan pembuluh darah, dan obesitas.

Penulis :
Latisha Asharani