
Pantau - Angin puting beliung menerjang kawasan Bandung Timur tepastnya di Jalan Raya Bandung-Garut. Reklame dan pohon tumbang akibat puting beliung. Peristiwa itu baru pertama kali terjadi di Indonesia.
Berdasarkan informasi yang ditemukan, angin puting beliung dapat dibedakan berdasarkan kecepatan angin dan dampak yang ditimbulkan.
Angin puting beliung bersifat lokal dan berlangsung singkat. Hal ini dapat mempersulit untuk memperkirakan dan mengantisipasi keberadaan atau datangnya angin puting beliung.
Meski begitu, ciri-ciri dan tanda-tandanya harus dapat kita ketahui. Berikut adalah ciri-ciri, dampak angin puting beliung berdasarkan kecepatan angin dari berbagai sumber yang dirangkum Pantau.com, Jumat (23/2/2024).
Baca Juga: Begini Penjelasan BMKG soal Tornado atau Puting Beliung Gegerkan Rancaekek
Ciri-ciri angin puting beliung:
- Kejadiannya bersifat lokal (5-10 kilometer) dan berlangsung singkat (3-5 menit).
- Bentuk pusaran anginnya seperti spiral dan bergerak secara garis lurus dengan kecepatan cukup tinggi.
- Lebih sering terjadi pada waktu siang atau sore hari sekitar pukul 13.00-17.00 pada masa pancaroba.
- Lebih sering terjadi di daratan. Jika terjadi di lautan akan berlangsung lebih lama.
- Hanya terbentuk dari awan cumulonimbus , yang biasa terbentuk selama periode musim hujan.
- Kejadiannya jarang sekali berulang di tempat yang sama.
Tanda-tanda angin puting beliung:
Udara terasa panas dan pengap pada malam hingga pagi hari menjelang terjadinya angin puting beliung.
Terlihat tumbuh awan cumulonimbus pada pagi hingga siang hari sebelum terjadinya angin puting beliung.
Awan cumulonimbus dengan cepat akan berubah warna menjadi gelap pada siang hingga sore harinya.
Angin kencang akan muncul disertai turunnya hujan dengan intensitas tinggi atau deras serta udara dingin.
Baca Juga: Angin Puting Beliung Ngamuk, Reklame-Pohon Tumbang di Bandung-Sumedang
Dampak angin puting beliung:
Puting Beliung Skala F0: Kecepatan angin: Kerusakan ringan, seperti rusaknya cerobong asap, cabang pohon, dan papan petunjuk.
Puting Beliung Skala F1: Kecepatan angin: 117-180 km/jam. Kerusakan berat, seperti rusaknya atap bangunan, fondasi rumah bergeser, mobil terdorong.
Selain itu, angin puting beliung juga dapat terjadi karena perbedaan tekanan dan stabilitas udara. Pertemuan antara udara panas dan dingin yang memiliki tekanan yang berbeda memicu pergolakan arus naik dan turun dengan kecepatan tinggi.
Ketika arus ini terbentuk dan terbentuk awan hitam cumulonimbus, maka akan terjadi angin puting beliung. Pada saat ini belum ada hujan yang turun karena titik-titik air masih bergerak naik ke atas dan menimbulkan pusaran angin.
Baca Juga: 31 Warga Luka Akibat Angin Puting Beling di Sumedang dan Bandung
Dengan demikian, angin puting beliung dapat memiliki berbagai skala kecepatan dan dampak, yang perlu diwaspadai dan dipersiapkan untuk mengurangi risiko kerusakan dan dampak negatifnya.
- Penulis :
- Sofian Faiq
- Editor :
- Sofian Faiq