Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Merebak di Jepang, Ini Gejala Awal Infeksi Bakteri Pemakan Daging!

Oleh Annisa Indri Lestari
SHARE   :

Merebak di Jepang, Ini Gejala Awal Infeksi Bakteri Pemakan Daging!
Foto: Ilustrasi. (Pixabay)

Pantau - Jepang telah mencatat rekor jumlah kasus penyakit yang berpotensi mematikan yang disebabkan oleh bakteri pemakan daging.

Kasus infeksi bakteri ini sangat fatal dan mencapai rekor tertinggi di Jepang. Hingga bulan Juni ini, Kementerian Kesehatan Jepang telah mencatat 977 kasus yang memiliki angka kematian hingga 30 persen. Angka tersebut melampaui 941 kasus yang tercatat sepanjang tahun 2023 yang merupakan jumlah tertinggi yang dilaporkan dalam satu tahun sejak pencatatan dimulai.

Streptococcal Toxic Shock Syndrome (STSS) dapat membunuh orang yang terinfeksi dalam waktu 48 jam. Dilansir laman Bangkok Post, Departemen Pengendalian Penyakit setempat memperingatkan traveler yang akan berangkat ke Jepang untuk melindungi diri dari infeksi bakteri pemakan daging.

Para traveler yang ingin pergi ke Jepang diimbau untuk menggunakan masker wajah, membawa hand sanitizer, pembalut luka, krim antibiotik, dan memiliki asuransi kesehatan. Menurut Pusat Perlindungan Kesehatan, infeksi Group A streptococcus (GAS) dapat menyebar dan membawa infeksi tersebut tanpa gejala. Penyakit ini dapat ditularkan melalui tetesan pernapasan, menyentuh luka orang yang terinfeksi, atau melalui kontak dengan peralatan yang terkontaminasi.

Pakar penyakit menular dr Joseph Tsang Kay-yan mengatakan, sumber air panas dan pemandian umum meningkatkan kemungkinan tertular penyakit, karena orang-orang sering berganti pakaian, dan berbagi barang-barang umum seperti handuk. “Dalam kondisi seperti itu, kemungkinan terjadinya luka lebih besar,” ujar dr Joseph.

Traveler disarankan untuk melakukan perawatan luka yang tepat untuk mengurangi kemungkinan infeksi seperti segera membersihkan luka dan menutupnya dengan perekat tahan air hingga sembuh sepenuhnya. Para wisatawan juga direkomendasikan untuk sering menjaga kebersihan tangan, menghindari berbagai barang-barang pribadi, dan memakai masker medis jika pergi ke tempat keramaian. Jika mengalami gejala, segera cari pertolongan medis.

“Mereka yang berencana mengunjungi Jepang harus mengutamakan proteksi karena penyakit ini dapat menular dari manusia ke manusia melalui tetesan cairan tubuh dan luka. Kelompok rentan seperti orang lanjut usia, anak-anak dan wanita hamil, dan mereka yang memiliki luka terbuka atau sayatan bedah harus mengambil tindakan pencegahan khusus,” kata departemen tersebut.

Dilansir dari CDC, berikut gejala bakteri pemakan daging: 

1. Gejala awal 

-Demam dan menggigil 

-Nyeri otot 

-Mual dan muntah 

2. Gejala lanjutan 

Setelah gejala pertama muncul, gejala akan berkembang dengan cepat dalam kurun waktu 24 hingga 48 jam. Berikut gejala lanjutan penyakit bakteri pemakan daging: 

-Hipotensi (tekanan darah rendah) 

-Kegagalan organ (tanda-tanda lain bahwa organ tubuh tidak berfungsi) 

-Takikardia (denyut jantung lebih cepat dari denyut jantung normal) 

-Takipnea (napas cepat). 

Selain itu, penderita yang terinfeksi juga akan mengalami nekrosis, masalah pernapasan, kegagalan organ yang berujung pada kematian.
 

Penulis :
Annisa Indri Lestari