
Pantau - Dewasa ini, kesehatan mental menjadi topik hangat yang dibicarakan oleh masyarakat terutama dikalangan Gen Z. Isu Kesehatan Mental ini banyak diangkat pada kalangan karyawan di lingkungan pekerjaan.
Budaya keras dan tegas di dunia pekerjaan dianggap menjadi salah satu budaya yang dibawa oleh generasi-generasi terdahulu, yang dianggap belum memiliki kepedulian akan Kesehatan Mental. Kemudian hal ini menjadi perdebatan, hingga muncul pernyataan bahwa Gen Z sebagai generasi Stroberi yang dianggap lembek dan lemah. Tapi apa sih kesehatan mental itu?
Kesehatan mental seperti yang dilansir oleh Diana Vidya Fakhriyani pada bukunya yang berjudul “Kesehatan Mental” mengatakan bahwa The World Health Organization (WHO) menyampaikan bahwa kesehatan mental merupakan kondisi sejahteranya individu yang menyadari potensi diri, mampu mengatasi tekanan, mampu bekerja secara produktif dan berkembang, dan mampu memberikan kontribusi terhadap komunitasnya.
Baca juga: Psikolog Ungkap Mengapa Afirmasi Terbukti Baik untuk Kesehatan Mental
Berdasarkan pengertian diatas dapat dihubungkan bahwa kesehatan mental di lingkungan pekerjaan adalah hal penting untuk mampu menjaga produktivitas dan kontribusi seorang karyawan. Pernyataan bahwa kesehatan menjadi hal penting di dunia pekerjaan di kuatkan dengan adanya fakta yang ditunjukkan oleh The World Health Organization (WHO) dalam laman Kemenkeu.go.id bahwa terdapat kerugian sebesar $1Triliun yang disebabkan berkurangnya peforma dan produktivitas karyawan akibat masalah kesehatan mental.
Penyebab Kesehatan Mental Seseorang Terganggu di Lingkungan Kerja
Kesehatan mental yang umum terjadi dalam dunia kerja adalah selisih antar karyawan, jam kerja yang tidak ideal, dan lain sebagainya. Selain itu, Kemenkeu pada laman resminya juga menambahkan penyebab lain kesehatan mental seseorang dapat terganggu, diantaranya:
- Komunikasi dan sistem manajemen yang tidak ideal;
- Organisasi tidak memiliki kejelasan atas tujuan dan jobdesc yang diberikan kepada karyawan;
- Hubungan antar pegawai yang tidak baik;
- Jam kerja yang tidak disesuaikan dan tidak ideal;
- Terbatasnya ruang aspirasi/adanya eksklusivitas keputusan dan kesempatan berpartisipasi pada segolongan karyawan;
- Penugasan yang diberikan tidak sesuai dengan kompetensi dan perjanjian awal;
- Pembullyan yang terjadi di lingkungan kerja.
Baca juga: 5 Tips Jaga Kesehatan Mental, Gen Z Harus Tau!
Oleh karena itu, penting untuk sebuah organisasi mampu menjaga dan peduli terhadap kesehatan mental, seperti dilansir dari WHO bahwa kesehatan mental karyawan menjadi tanggungjawab yang dimiliki oleh sebuah organisasi.
Hal-hal yang dapat dilakukan oleh organisasi adalah menciptakan lingkungan kerja yang sehat dengan menekankan komunikasi dan sistem manajemen yang lebih baik. Selain itu, organisasi mampu memperjelas tujuan organisasi dan jobdesc yang akan diberikan kepada karyawan, menentukan jam kerja sesuai dengan kebetuhan dan kemampuan karyawan dengan SOP organisasi yang ada.
Pencegahan Masalah Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja
Seperti di lansir dalam Center of Public Mental Health, Psikologi Universitas Negeri Surabaya menggambarkan bentuk ideal sebuah perusahaan yang sehat secara psikologis, yaitu Pemimpin yang Supportif, Peran Karyawan yang jelas, keterlibatan karyawan di organisasi, Perkembangan dan Pertumbuhan bagi karyawan, serta Munculnya perasaan Antusiasme pada karyawan di lingkungan pekerjaan.
Baca juga: Benarkah Ada Kaitan Antara Kesehatan Mental dengan Konsumsi Keju?
Pada pencegahan masalah kesehatan mental, sebuah organisasi mampu mencegah adanya masalah kesehatan mental di dalam lingkungan kerja dengan melakukan intervensi organisasi, berupa penyediaan Setting kerja yang fleksibel, atau menerapkan kerangka kerja yang mampu mengatasi adanya kekerasan dan pelecehan seksual di tempat kerja, seperti yang disampaikan dalam laman The World Health Organization (WHO).
Menjaga lingkungan yang sehat dan peduli akan kesehatan mental juga menjadi tanggungjawab penuh sebagai seorang karyawan dalam mencegah masalah kesehatan mental di tempat kerja. Bagi seorang karyawan yang perlu dilakukan dalam menjaga lingkungan organiasi yang sehat adalah dengan lebih peduli terhadap kondisi karyawan lain dan menjaga hubungan kerja yang baik, terutama secara komunikasi.
Baca juga: Kiat Bangun Kesehatan Mental Anak dengan Ucapan Positif
Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan dalam laman resminya, yankes.kemenkes.go.id juga menambahkan beberapa hal yang dapat dilakukan oleh seorang karyawan dalam menjaga kesehatan mentalnya di lingkungan kerja, yaitu :
- Karyawan dapat menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi (Work-Life Balance);
- Mengelola Stress;
- Fokus terhadap hal-hal positif;
- Cobalah bercerita tentang masalah yang dialami.
Seorang karyawan juga dapat mencegah masalah kesehatan mental secara mandiri dengan beberapa hal, seperti yang disampaikan oleh Centers for Disease Control and Prevention dalam laman cdc.gov yaitu diantaranya :
- Menjalin komunikasi yang baik dengan karyawan lain, seperti bercerita mengenai pengalaman pribadi;
- Berpikiran terbuka terhadap pengalaman dan perasaan rekan kerja;
- Membangun pola hidup sehat;
- Mengikuti kegiatan-kegiatan yang berkaitan terhadap peningkatan manajemen stress dan relaksasi.
- Meluangkan waktu untuk mengungkapkan perasaan bahagia dan rasa syukur.
Laporan: Andea Muhammad Abhista Andikaputra
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Latisha Asharani