Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Mengenal Andro, Veteran Anjing DJBC Pelacak Narkotika Seberat 2,6 Ton

Oleh Nur Nasya Dalila
SHARE   :

Mengenal Andro, Veteran Anjing DJBC Pelacak Narkotika Seberat 2,6 Ton
Foto: Anjing Pelacak Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (K-9). (YouTube/Direktorat Interdiksi Narkotika DJBC)

Pantau - Untuk mendukung fungsi dari Community Protector dalam memantau peredaran narkotika dan psikotropika, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI (DJBC Kemenkeu) memiliki unit khusus yang menangani hal ini, yaitu Unit Anjing Pelacak Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (K-9) yang sudah berdiri sejak tahun 1981.

Salah satu anjing berprestasi yang dididik oleh DJBC adalah Andro. Andro adalah anjing Labrador Retriever berusia 9 tahun yang memiliki prestasi membanggakan. Ia berhasil menggagalkan upaya penyelundupan sabu dengan total seberat 2,6 ton.

Dibandingkan dengan jenis anjing lainnya, Labrador Retriever sering dipilih sebagai anjing pelacak di DJBC karena indra penciumannya yang tajam, kecerdasannya (mudah dilatih), serta sifatnya yang ramah terhadap manusia dan hewan lain.

Baca juga: Pahami 5 Modus Ini agar Terhindar dari Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai

Keunggulan lain yang dimiliki anjing jenis ini adalah kemampuan beradaptasi dengan iklim Indonesia serta perawatannya yang mudah.

“Saat ini anjing yang paling berprestasi di DJBC itu Andro. Dia pernah menangkap 2,6 ton sabu dalam dua kali pemeriksaan,” kata Direktur Interdiksi Narkotika DJBC, Syarif Hidayat, dikutip dari detik.com, Senin (4/11/2024).

Pada tahun 2015, Andro mendapatkan pelatihan dasar untuk anjing detektor (Detector Dog Basic Training) di Pusat Pelatihan Anjing Pelacak DJBC. Selama pelatihan, Andro menunjukkan keunggulannya dibandingkan anjing-anjing lainnya dengan semangat mencari yang tinggi dan sifat independen yang sangat baik. Setelah menyelesaikan pelatihan dasar, pada tahun 2016 Andro ditugaskan di Unit K-9 Kantor Pusat Bea dan Cukai.

Andro rutin ditugaskan untuk mendeteksi narkotika di Bandara Soekarno Hatta, Pelabuhan Tanjung Priok, dan Kantor Pos Pasar Baru. Pada awal penugasannya, Andro sukses mendeteksi hashish seberat 3,5 gram yang disembunyikan di dalam barang kiriman di Kantor Pos Pasar Baru.

Pada tahun 2017, Unit K-9 Pusat Bea dan Cukai mendapat informasi bahwa tren penyelundupan narkotika mulai bergeser ke jalur laut dengan modus menyembunyikannya di kapal. Berdasarkan informasi ini, tercetuslah inisiatif program pelatihan spesialisasi “Marine Dog”, yakni program pelatihan anjing pelacak untuk mendeteksi narkotika di kapal. Karena keunggulannya, Andro terpilih menjadi satu-satunya anjing pelacak yang mengikuti program tersebut. Setelah menyelesaikan pelatihan spesialisasi Marine Dog, pada awal tahun 2018 Andro dipindahkan ke KPBC Batam.

Baca juga: Bea Cukai Sosialisasikan Aturan Cukai dan Ajak Masyarakat Jawa Timur Berantas Rokok Ilegal

Tidak lama setelah itu, pada 9 Februari 2018, Andro berhasil mendeteksi penyelundupan narkotika jenis methamphetamine seberat 1 ton yang disembunyikan di dalam kapal MV Sunrise Glory. Keberhasilan ini merupakan penggagalan penyelundupan narkotika jenis methamphetamine terbesar saat itu. Dua minggu kemudian, Andro mendeteksi sebuah kapal ikan yang membawa sabu-sabu seberat 1,6 ton di perairan Karang Helen Mars, Batam, Riau. Dalam operasi tersebut, aparat gabungan juga menangkap empat warga negara Singapura bernama Tan Mai, Tan Yi, Tan Hui, dan Liu Yin Hua. Barang bukti tersebut ditemukan oleh Andro di tempat penyimpanan beras di bawah kapal.

Pada tahun 2021, Andro kembali mendeteksi narkotika jenis sabu dan happy five yang diperkirakan bernilai jual hingga Rp 17 miliar. Penindakan ini dilakukan setelah Bea Cukai Riau mendapatkan informasi mengenai rencana pengiriman paket barang terlarang yang membuat seluruh Bea Cukai di pesisir timur bersiaga. 

Dalam pelacakan tersebut, Andro menunjukkan respons pada dua tabung gas berukuran 14 kilogram dengan cara mencakar-cakar. Setelah kedua tabung dibongkar, ditemukan 17 bungkus teh berisi sabu dengan total berat 17,783 kg serta 1.000 butir happy five. KM Tohor Jaya beserta lima anak buah kapalnya (ABK) dan barang bukti tersebut diserahkan kepada BNN karena diduga melanggar UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan UU Nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan.

Baca juga: Bangun Pemahaman Mahasiswa, Bea Cukai Gelar Sosialisasi di Lamongan, Semarang, dan Makassar

Berkat kontribusinya, Andro menerima berbagai penghargaan yang diberikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Tito Karnavian yang saat itu menjabat sebagai Kapolri. Selain itu, Andro juga diabadikan sebagai patung monumen di RDTC. Karena usianya yang sudah tua, penugasan Andro di lapangan semakin berkurang. Usia Andro setara dengan 63 tahun usia manusia. Kini Andro dirawat di RDTC di Rawamangun, Jakarta Timur, untuk mempersiapkan masa pensiunnya.

Rencananya, Andro akan dipensiunkan pada tahun 2025 dan akan diadopsi oleh handler-nya. Selain Andro, DJBC juga memiliki anjing K-9 berprestasi lainnya seperti Neo, yang berhasil menemukan sabu seberat 1,6 kg di kandang ayam di Singkawang, dan Brown, yang mendeteksi 23 gram methamphetamine di Perbatasan Darat Entikong, Kalimantan Barat.

(Laporan: Alvian Maulana)

Penulis :
Nur Nasya Dalila