
Pantau - Attack on Titan, karya Hajime Isayama, menggambarkan dunia fantasi gelap di mana umat manusia harus bertarung melawan raksasa, atau Titan. Dengan lebih dari 140 juta kopi terjual selama 11 tahun penerbitannya, manga ini meraih kesuksesan besar. Namun, ending ceritanya justru memicu perdebatan panjang di kalangan penggemar, bahkan Isayama sendiri mengakui bahwa akhir cerita tersebut tidak sepuas yang diharapkannya.
Pada bagian akhir, konflik semakin memanas ketika Eren, tokoh utama, memimpin serangan besar yang dikenal sebagai The Rumbling, menyebabkan kehancuran dan kematian jutaan jiwa. Mikasa, terpaksa mengambil keputusan sulit untuk membunuh Eren demi menghentikan kekacauan ini dan memulihkan perdamaian. Meskipun kematian Eren menyampaikan pesan yang mendalam, penggemar mengkritik plot redemption atau pengampunan Eren di bagian akhir yang dianggap tidak konsisten.
Perjalanan karakter Eren terbilang fenomenal, dari sosok yang melawan Titan lalu berubah menjadi tokoh antagonis dengan keputusan brutal. Ketika Eren melancarkan The Rumbling, ia secara efektif membunuh 80% populasi, menjadikannya simbol kehancuran. Di balik itu, melalui percakapan kilas balik bersama Armin, terungkap bahwa Eren sengaja menjadi “musuh” agar teman-temannya bisa menjadi pahlawan.
Baca juga: Hubungan Eren dan Mikasa dalam Serial Attack on Titan
Di akhir cerita, Mikasa akhirnya menguburkan kepala Eren di bawah pohon favoritnya. Setelah semua Titan berhasil dimusnahkan, perdamaian antara Marley dan Paradis tampaknya mulai terbentuk. Namun, tak lama berselang, konflik kembali melanda Paradis, hingga pada akhirnya pulau tersebut hancur dalam perang. Ini memperlihatkan bahwa upaya Eren tak sepenuhnya menyelamatkan Paradis, menambah kesan pahit pada akhir cerita.
Kehadiran elemen simbolis, seperti burung yang melambangkan reinkarnasi Eren dan datang mengunjungi Mikasa di makam Eren, juga mendapat reaksi beragam. Eren, yang selama seri dianggap sebagai sosok pahlawan, kini malah diingat sebagai tokoh kontroversial dengan akhir cerita yang tidak sepenuhnya memuaskan.
Isayama bahkan mengungkapkan penyesalan atas akhir cerita Attack on Titan dalam sebuah panel di Anime NYC. Ia mengakui adanya tekanan besar untuk memberikan akhir heroik bagi Eren, meskipun tindakannya terbilang kejam. Isayama berharap Eren tetap dianggap sebagai karakter baik hati, meskipun ia menyadari bahwa keputusan tersebut kurang diterima oleh penggemar.
Baca juga: Armin dan Annie di Attack on Titan: Kisah Cinta di Tengah Konflik
Meskipun begitu, Attack on Titan tetap diakui sebagai karya tersukses dalam dunia manga dan anime. Seri ini telah menerima berbagai penghargaan, termasuk Kodansha Manga Award dan Harvey Award. Plot yang kompleks, misteri yang bertahap terungkap, serta kisah post-apokaliptik yang mendalam membuatnya mendapat banyak pujian. Hanya saja, akhir ceritanya menjadi noda kecil di tengah kesuksesan yang luar biasa.
Kesuksesan besar Attack on Titan juga memicu adaptasi ke berbagai media, termasuk novel, video game, film live-action, dan anime. Adaptasi animenya bahkan diterima dengan baik secara global dan sering disebut sebagai salah satu anime terbaik sepanjang masa, mendongkrak nama Attack on Titan sebagai franchise besar dalam industri hiburan.
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Firdha Riris