
Pantau - Masalah emosional adalah bagian dari kehidupan. Setiap keberhasilan sering kali diiringi dengan kegagalan. Rasa sakit bukanlah hambatan yang tak teratasi, tetapi diperlukan keberanian untuk mencari dukungan agar dapat melewatinya. Kata-kata yang diucapkan oleh mereka yang mengalami masalah emosional sering mencerminkan kondisi batin mereka.
Mengidentifikasi dan mengekspresikan perasaan adalah langkah awal untuk menemukan keseimbangan. Tidak ada emosi yang bertahan selamanya. Bahkan perasaan paling sulit pun akan datang dan pergi. Menerima kenyataan ini mungkin tidak mudah, tetapi bisa menjadi langkah transformatif.
Berikut adalah ungkapan-ungkapan yang sering diucapkan oleh orang yang memiliki masalah emosional sebagaimana dilansir dari YourTango.
1. "Aku tidak pernah melakukan apa pun dengan benar"
Ketidakseimbangan emosional sering kali membuat seseorang merasa gagal dalam segala hal. Perasaan negatif menciptakan ketidakstabilan, terutama bagi mereka yang kesulitan mengatur emosi. Menurut Harvard Health Publishing, mengenali dan memberi nama pada emosi dapat membantu memahami dan melepaskannya.
Baca juga: 5 Tipe Teman yang Memperburuk Kesehatan Mental
2. "Aku tidak sanggup lagi"
Ucapan ini menandakan hilangnya kemampuan mengatasi tantangan. Mayo Clinic menjelaskan bahwa perasaan kehilangan adalah reaksi umum setelah menerima diagnosis yang mengubah hidup. Fokus pada kemampuan, bukan keterbatasan, serta mencari makna dalam hubungan dan aktivitas yang menyenangkan dapat membantu membangun kembali harapan.
3. "Aku merasa menjadi beban"
Orang dengan masalah emosional sering melihat diri mereka melalui perspektif yang keliru, merasa tidak pantas mendapatkan kasih sayang atau dukungan. Studi dalam bidang psikiatri menunjukkan bahwa mengandalkan orang terdekat saat masa sulit berdampak positif pada kesehatan mental.
4. "Hidupku terasa hancur"
Ketidakmampuan mengendalikan keadaan membuat seseorang merasa bahwa hidupnya berantakan. Bahkan tantangan kecil terasa berat karena mereka sering menetapkan standar yang tidak realistis. Menurut pelatih kehidupan Jordan Gray, "Kesempurnaan tidak ada, yang ada hanyalah kemajuan."
Baca juga: Kenali 5 Manfaat Membaca Buku untuk Kesehatan Mental yang Perlu Kamu Tahu
5. "Aku tidak pantas bahagia"
Banyak yang percaya bahwa luka batin mereka terlalu dalam untuk bisa merasakan kebahagiaan. Padahal, setiap orang berhak merasakan kebahagiaan, terlepas dari ketidaksempurnaannya. Penerimaan diri menjadi kunci untuk menemukan kedamaian.
6. "Aku tidak ingin membicarakannya"
Menolak berbicara tentang perasaan sering kali disebabkan oleh ketakutan akan kenyataan yang menyakitkan. Namun, mengungkapkan emosi justru dapat membantu proses penyembuhan. Menurut Gray, "Keberanian menghadapi percakapan sulit akan memperkuat rasa percaya diri."
7. "Aku ingin menghilang"
Trauma dan pengalaman buruk bisa membuat seseorang merasa ingin menghilang dari kehidupannya sendiri. Psikolog Vinita Mehta, Ph.D., menyatakan bahwa penyembuhan dari trauma bukanlah proses instan, tetapi dengan memahami dan menerima masa lalu, seseorang dapat mendapatkan kembali kendali atas hidupnya.
Baca juga: Studi: Kekerasan Masa Kecil Picu Penyakit Autoimun
8. "Tidak ada gunanya mencoba"
Orang dengan masalah emosional sering merasa putus asa dan tak melihat jalan keluar. Emosi mereka begitu kuat hingga terasa seperti arus yang tak bisa dilawan. Saat hidup terasa berat, dukungan dari orang terdekat dapat memberi kekuatan. Yang terpenting adalah tetap berusaha dan menjalani hidup dengan cinta.
9. "Aku selalu mengacaukan segalanya"
Kesalahan masa lalu bisa membuat seseorang merasa dirinya selalu gagal. Menurut pakar hubungan Karen Finn, "Memaafkan diri sendiri adalah langkah penting untuk hidup lebih bahagia. Ini bukan tentang membenarkan kesalahan, tetapi melepaskan kendali masa lalu atas diri kita."
Meskipun hidup penuh tantangan, setiap langkah kecil yang diambil dengan keberanian dan dukungan dapat membawa perubahan. Tidak ada yang benar-benar sendirian dalam perjuangan, karena selalu ada orang yang peduli dan siap membantu. Dengan menerima diri sendiri dan membuka diri terhadap bantuan, kita bisa menemukan harapan di tengah keterpurukan. Yang terpenting, teruslah mencoba, karena setiap usaha yang dilakukan dengan cinta dan ketulusan akan membawa kita menuju kehidupan yang lebih baik.
- Penulis :
- Latisha Asharani