HOME  ⁄  Lifestyle

Hubungan Parasosial, Batas Tipis Antara Apresiasi dan Obsesi

Oleh Pranayla Mauli Fathiha
SHARE   :

Hubungan Parasosial, Batas Tipis Antara Apresiasi dan Obsesi
Foto: Celebrity and fans (dawn.com)

Pantau - Hubungan parasosial adalah fenomena psikologis yang semakin banyak dibahas dalam konteks interaksi sosial modern, terutama di era digital saat ini. Istilah ini merujuk pada hubungan satu arah yang terbentuk antara individu dan figur publik, seperti selebritas, influencer, atau karakter fiksi.

Baca juga: Apa Itu Self Esteem? Kenali Ciri-Ciri hingga Cara Meningkatkannya

Apa Itu Hubungan Parasosial?

Hubungan parasosial didefinisikan sebagai keterikatan emosional yang dirasakan seseorang terhadap seseorang yang tidak mengenalnya secara langsung. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Donald Horton dan R. Richard Wohl pada tahun 1956. Mereka mengamati bagaimana penonton televisi dapat merasa dekat dengan tokoh-tokoh di layar meskipun hubungan tersebut bersifat sepihak.

Dalam konteks ini, penggemar sering kali merasa memiliki ikatan yang kuat dengan idola mereka, seolah-olah mereka mengenal satu sama lain secara personal. Hal ini dapat terjadi melalui berbagai media, termasuk televisi, film, media sosial, dan bahkan video game. Fenomena ini semakin meluas dengan adanya platform digital yang memungkinkan interaksi lebih dekat antara penggemar dan figur publik.

Jenis-Jenis Hubungan Parasosial

Hubungan parasosial dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan berdasarkan intensitas keterikatan emosionalnya:

  1. Entertainment-Social: Pada tingkat ini, penggemar melihat idola mereka sebagai sosok yang menghibur. Mereka menikmati karya-karya idola tanpa merasa terikat secara emosional. Ini adalah bentuk hubungan parasosial yang paling umum dan dianggap normal.
  2. Intense-Personal: Pada tahap ini, penggemar mulai mengembangkan ketertarikan yang lebih dalam terhadap kehidupan pribadi idola mereka. Mereka mungkin mengikuti setiap perkembangan terbaru tentang idola melalui media sosial dan merasa seolah-olah mereka memiliki hubungan khusus.
  3. Borderline-Pathological: Ini adalah tingkat keterikatan yang paling ekstrem, di mana penggemar mengalami obsesi terhadap idola mereka. Mereka mungkin melakukan perilaku ekstrem seperti menguntit atau merasa cemas ketika idola mereka mengalami masalah. Pada titik ini, hubungan parasosial dapat berdampak negatif pada kesehatan mental individu.

Mengapa Hubungan Parasosial Terjadi?

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya hubungan parasosial:

  1. Kebutuhan Emosional: Banyak orang mencari koneksi emosional dalam hidup mereka. Ketika interaksi sosial di dunia nyata terasa kurang memadai, individu mungkin beralih ke figur publik untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
  2. Aksesibilitas Media: Dengan kemajuan teknologi dan media sosial, penggemar memiliki akses lebih besar untuk mengikuti kehidupan idola mereka. Ini menciptakan ilusi kedekatan dan memperkuat keterikatan emosional.
  3. Pengalaman Bersama: Penggemar sering kali merasa bahwa mereka berbagi pengalaman dengan idola mereka melalui musik, film, atau acara televisi. Ini menciptakan rasa kebersamaan yang mendalam meskipun tidak ada interaksi langsung.

Adakah Dampak Positif dari Hubungan Parasosial?

Meskipun hubungan parasosial sering kali dipandang negatif, ada beberapa dampak positif yang dapat diambil dari fenomena ini:

  • Mengurangi Rasa Kesepian: Bagi banyak orang, terutama di masa-masa sulit seperti selama pandemi COVID-19, memiliki idola dapat membantu mengurangi rasa kesepian. Keterikatan emosional dengan figur publik bisa memberikan dukungan emosional yang dibutuhkan.
  • Inspirasi dan Motivasi: Idola sering kali menjadi sumber inspirasi bagi penggemarnya. Kisah perjuangan dan keberhasilan mereka dapat memotivasi individu untuk mengejar impian dan tujuan hidup mereka sendiri.
  • Komunitas Penggemar: Hubungan parasosial juga dapat membawa orang-orang bersama dalam komunitas penggemar yang saling mendukung. Ini menciptakan ruang bagi individu untuk berbagi minat dan pengalaman bersama orang-orang dengan ketertarikan yang sama.

Bagaimana dengan Dampak Negatif dari Hubungan Parasosial?

Di sisi lain, hubungan parasosial juga dapat memiliki dampak negatif jika tidak dikelola dengan baik:

  • Harapan Tidak Realistis: Ketika individu terlalu terikat pada idola mereka, ada risiko mengembangkan harapan tidak realistis tentang kehidupan pribadi mereka sendiri atau orang-orang di sekitar mereka.
  • Kesehatan Mental: Dalam kasus ekstrem, keterikatan emosional yang berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan atau depresi ketika harapan tidak terpenuhi atau ketika idola mengalami masalah.
  • Perilaku Obsesi: Pada tingkat tertinggi dari hubungan parasosial, individu mungkin terlibat dalam perilaku obsesif yang merugikan diri sendiri atau orang lain. Ini bisa termasuk stalking atau perilaku lain yang melanggar privasi idola.

 

Fenomena hubungan parasosial telah menjadi topik penelitian menarik di bidang psikologi dan komunikasi. Penelitian menunjukkan bahwa hubungan parasosial dapat mempengaruhi cara orang berinteraksi dengan dunia sekitar mereka dan bahkan memengaruhi keputusan hidup penting.

Dengan meningkatnya popularitas media sosial, fenomena ini semakin relevan dalam konteks kehidupan sehari-hari kita saat ini. Banyak influencer menggunakan platform untuk membangun hubungan parasosial dengan pengikut mereka melalui konten yang lebih personal dan interaktif.

Selain itu, karakter fiksi dalam film dan serial televisi juga menciptakan hubungan parasosial yang kuat dengan penonton. Karakter-karakter ini sering kali menjadi teman imajiner bagi banyak orang, memberikan kenyamanan dan hiburan tanpa risiko emosional yang terkait dengan hubungan nyata.

Hubungan parasosial adalah fenomena kompleks yang mencerminkan cara kita terhubung dengan figur publik di era digital saat ini. Meskipun memiliki potensi untuk memberikan manfaat emosional dan sosial, penting untuk menyadari batasan-batasan dalam keterikatan tersebut agar tidak mengganggu kesejahteraan mental kita.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan parasosial, kita dapat menghargai nilai-nilai positif dari ikatan tersebut sambil tetap menjaga keseimbangan dalam kehidupan nyata kita. Seiring berkembangnya dunia media sosial dan hiburan, fenomena ini akan terus menjadi bagian penting dari interaksi manusia modern.

Penulis :
Pranayla Mauli Fathiha
Editor :
Pranayla Mauli Fathiha