
Pantau - Mewarnai rambut menjadi cara populer untuk mengubah tampilan dan mengekspresikan diri. Namun, terlalu sering menggunakan pewarna rambut dapat membawa risiko bagi kesehatan rambut, kulit kepala, dan tubuh secara keseluruhan. Dikutip Times of India, berikut adalah berbagai efek samping berbahaya sering mewarnai rambut yang perlu diwaspadai.
Kerusakan dan Kerapuhan Rambut
Pewarna rambut mengandung bahan kimia keras seperti amonia dan hidrogen peroksida yang dapat menghilangkan minyak alami rambut. Akibatnya, rambut menjadi kering, rapuh, mudah patah, serta mengalami kerusakan struktur protein yang menyebabkan ujung bercabang dan rontok.
Baca juga: 8 Cara Merawat Rambut Berhijab agar Tidak Mudah Rusak
Iritasi Kulit Kepala dan Alergi
Beberapa bahan dalam pewarna rambut, seperti paraphenylenediamine (PPD), dapat memicu iritasi kulit kepala, kemerahan, gatal, dan bahkan reaksi alergi parah. Gejala yang lebih serius meliputi pembengkakan, luka melepuh, dan dermatitis kontak.
Rambut Menipis dan Rontok
Paparan bahan kimia secara terus-menerus dapat melemahkan akar rambut, menyebabkan penipisan dan kerontokan. Amonia dalam pewarna juga mengganggu keseimbangan alami kulit kepala, membuat rambut lebih rentan terhadap kerusakan dan kehilangan volume.
Perubahan Tekstur Rambut
Frekuensi pewarnaan yang tinggi dapat menyebabkan perubahan permanen pada kutikula rambut. Rambut yang semula halus dan mudah diatur bisa menjadi kasar, kusut, dan sulit ditata akibat porositas yang meningkat.
Risiko Gangguan Kesehatan
Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara zat dalam pewarna rambut dengan peningkatan risiko kanker, terutama kanker kandung kemih dan payudara. Selain itu, paparan jangka panjang terhadap bahan kimia ini dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh.
Rambut Kering dan Kusam
Warna rambut yang sering diubah dapat menghilangkan kelembapan alami rambut, membuatnya tampak kering, kusam, dan kehilangan kilau. Tanpa perawatan yang tepat, rambut akan lebih rentan terhadap kerusakan akibat faktor eksternal.
Bahaya bagi Mata dan Kulit
Pewarna rambut yang terkena mata dapat menyebabkan iritasi serius, kemerahan, dan bahkan luka bakar kimia. Jika terkena kulit dalam waktu lama, dapat menyebabkan pigmentasi tidak merata, ruam, atau luka bakar ringan hingga berat.
Dampak Lingkungan
Selain risiko kesehatan pribadi, pewarna rambut juga berdampak negatif pada lingkungan. Bahan kimia yang terbuang ke saluran air dapat mencemari lingkungan dan merusak ekosistem air.
Baca juga: 6 Ciri-Ciri Rambut Rusak yang Perlu Kamu Tahu
Cara Meminimalkan Risiko
Jika tetap ingin mewarnai rambut, lakukan langkah berikut untuk mengurangi efek samping:
- Gunakan pewarna tanpa amonia: Pilih pewarna berbasis alami seperti henna atau pewarna nabati.
- Kurangi frekuensi pewarnaan: Beri jeda lebih lama antara proses pewarnaan agar rambut memiliki waktu untuk pulih.
- Rawat rambut dengan baik: Gunakan masker rambut, kondisioner, dan produk perawatan intensif untuk menjaga kelembapan.
- Lakukan tes alergi: Sebelum menggunakan produk baru, lakukan uji tempel untuk menghindari reaksi alergi.
- Hindari alat styling panas: Kurangi penggunaan catokan dan hair dryer agar rambut tidak semakin kering dan rusak.
- Konsultasi dengan profesional: Datangi salon terpercaya untuk memilih produk dan teknik pewarnaan yang lebih aman.
Baca juga: Mengenal Fungsi Pelembap Rambut dan Jenis-jenisnya
Memahami risiko pewarnaan rambut yang terlalu sering dapat membantu menjaga kesehatan rambut dan tubuh. Dengan memilih alternatif yang lebih aman, kamu tetap bisa tampil percaya diri tanpa mengorbankan kesehatan rambut.
- Penulis :
- Nur Nasya Dalila