Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Hobi Garap Film Horor, Rizal Mantovani Tak Percaya Hantu

Oleh Rifeni
SHARE   :

Hobi Garap Film Horor, Rizal Mantovani Tak Percaya Hantu

Pantau.com - Siapa yang menyangka sutradara sekaliber Rizal Mantovani yang telah membesut belasan film horor ternama, nyatanya tidak pernah mempercayai adanya sosok seperti kuntilanak, pocong, kolong wewe, sundel bolong atau sejenis hantu lainnya.

"Kita punya kuntilanak, kita punya pocong, yang sebenarnya kalau boleh jujur kita tahu itupun tidak ada. Itu adalah mitos, dia enggak real (nyata). Tapi ada satu ketertarikan dari penonton pengin tahu," ujar Rizal ditemui di Metropole, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/12/2018)

Kendati demikian sebagaimana paham agama yang ia anut, Rizal tetap mempercayai adanya sosok-sosok gaib di dunia nyata yang tidak terlihat oleh mata orang awam.

Tapi, kata dia, jika sudah kepada perspektif bentuk, Rizal lebih senang menyebutkan sebagai bentuk hasil persepsi masyarakat terhadap bentuk-bentuk makhluk halus yang sudah terbentuk di Indonesia berdasarkan mitos.

Buktinya, mengapa setan atau sosok gaib di setiap negara berbeda seperti China dengan Vampir, Amerika dan Inggris dengan drakula dan Mesir atau Arab Saudi dengan Mumi.

Baca juga: 'Tembang Lingsir' Film Horor Misteri Penuh Teka Teki

"Setan, ada setan tapi lebih ke agama. Kalau seperti (berbentuk) itu, saya jujur merasa itu adanya di mitos publik. Kalaupun setannya ada yang menjelma jadi itu untuk nakutin orang, bisa jadi," tuturnya.

Sementara itu Rizal, bukan nama baru dalam dunia perfilman horor seperti Kuntilanak dengan tiga series, Jalangkung, Wewe, hingga Mati Suri beberapa nama film ternama yang berhasil ia dapuk dan meledak di pasaran.

Baca juga: Main Film Horor, Ayu Ting Ting Dengar Suara Perempuan Tertawa

Bahkan secara blak-blakan, Rizal mengakui genre horor lah yang jadi favoritnya untuk digarap karena ia mencintai dunia fantasi.

"Saya senang horor karena horor sebuah genre yang dekat dengan fantasi. Jadi saya kadang pendekatannya itu. Horor itu fantasi, bukan klenik, bukan setan, bukan agama, jadi lebih ke fantasi," tutupnya.

Penulis :
Rifeni