
Pantau.com - Manfaat pijat ternyata tidak hanya menyehatkan tapi juga bisa diperuntukkan sebagai terapi pengobatan pasien bayi autisme yang sering kali tidak bisa fokus.
Baca juga: Hei Para Ayah, Pijatan Anda untuk Anak Buat Istri Bahagia Loh
"Memang benar sedang dikembangkan penelitiannya bagaimana pijat bayi digunakan untuk terapi autisme. Di pasien autisme sendiri kadar penyakitnya lebih kurang (berkurang) dibanding yang tidak dipijat," ujar
Dokter Spesialis Anak Dr.Utami Roesli, SpA, CIMI, IBCLC, FABM di RS St.Carolus dalam peluncuran kampanye 'Sentuhan Cinta' Johnson's di Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2019).
Dr.Utami sendiri membenarkan bahwa saat ini di Indonesia ada calon profesor yang sedang mempuh gelar doktor (PhD) dengan tema penelitian seputar pijat bayi untuk autisme.
"Di Indonesia lagi PhD ambil itu juga bagaimana pijat bayi berfungsi kepada autisme," jelasnya.
Sementara itu dijelaskan Wynne Brand Manager Johnson's, pijat bayi ini telah berfungsi baik untuk bayi prematur yang membutuhkan perawatan inkubator khusus karena lahir sebelum mencapai usia 9 bulan di kandungan. Fakta yang diungkap bagaimana pada awalnya pijat bayi lebih dulu diterapkan pada bayi prematur dibanding bayi normal, karena mengandalkan proses skin to skin atau sentuhan dalam dekapan ibu, atau lebih dikenal metode 'kantung kanguru'.
"Pertama itu buat bayi prematur hasilnya bagus, perlancar pencernaan, nafsu makannya baik. Maka dikembangkan kembali bagaimana untuk bayi yang normal," jelas Wynne.
Baca juga: Moms, Bayi dalam Kondisi Demam Jangan Dipijat!
Tapi Dr. Utami mengatakan penerapan pijat bayi untuk prematur tidak bisa sembarangan ada beberapa syarat dan teknik khusus yang bisa diterima, dokter yang juga aktivis ASI itu meminta ibu dengan bayi prematur memanfaatkan ASI-nya.
"Kembali pada ASI bunda, beberapa sentral di dunia pemberian air susu ibu pada prematur mengubah angka menjadi nol prematur. Tapi diusulkan ibu-ibu prematur pijat bayinya supaya ASI-nya naik, termasuk bayi prematur," tutupnya.
- Penulis :
- Gilang