Pantau.com - Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang menunjukkan adanya kesurupan massal yang terjadi di sebuah outlet ayam geprek milik Ruben Onsu.
Baca juga: Karyawannya Kesurupan Massal, Ruben Onsu Angkat Bicara
Melihat peristiwa tersebut terjadi di tempat usaha miliknya, Ruben Onsu mengaku sedih dan khawatir terhadap kenyamanan para karyawannya dalam bekerja.
“Ada beberapa kronologi yang tak bisa dijelaskan. Geprek Bensu oke dan baik saja, cuma saya ngebayangin pekerja disana saja. Saya miris, karyawan saya harus menerima ini. Enggak ada kata yang bisa diungkapin, selain saya sedih dan saya harus tersenyum,” ungkap Ruben saat ditemui di Kawasan Tandean, Jakarta Selatan, Kamis, (25/7/2019).
Kejadian yang menimpa salah satu cabang tempat usaha miliknya itu, ternyata bukan pertama kali yang terjadi, diakui suami dari Sarwendah itu, banyak kejadian mistis lainnya yang pernah terjadi di beberapa cabang lainnya.
“Sebenarnya banyak kejadian mistis di tempat (store) lainnya,” ungkap Ruben.
Kejadian mistis tersebut pun banyak yang menyangkut pautkan dengan kejadian mistis yang juga pernah dialami beberapa kali dalam rumahnya, namun Ruben masih berusaha mengambil sikap posotif, meski terkadang banyak hal yang terjadi diluar nalarnya.
“Saya mencoba mengalihkan itu ke sesuatu yang positif. Saya aja enggak percaya, tapi setiap minggu banyak kejadian di cabang atau outlet ini. Bahkan ada ayam sampai busuk, aneh kan. Itu dari vendor yang sama dengan perusahaan lain. Tapi ya bergantian gitu lah busuknya,” tutur ayah dua orang anak itu.
Sempat menghilang dan kehidupannya kembali normal saat sang istri hamil dan tinggal di Singapura, nyatanya kejadian mistis itu kembali menghantui hidup Ruben.
“Saya sedih banget, saya enggak habis pikir setelah kepulangan saya dari Singapur, itu saat proses kehamilan Wenda kejadian itu menghilang. Sekarang setelah istri saya pulang, kejadian kembali lagi,” ucap Ruben.
Baca juga: Baru Pindah ke Rumah Baru, Ruben Onsu Kembali Alami Gangguan Gaib
Meski begitu, Ruben berusaha tegar dan menjalaninya dengan terus berdoa kepada Tuhan, walau terkadang ia mengaku lelah.
“Jadi saya cuma bisa berdoa, 'ya Tuhan kapan bencana ini berhentinya? Saya capek dan lelah'. Tapi enggak ada piliihan lain, saya harus jalani ini,” keluhnya.
- Penulis :
- Gilang
