
Pantau.com - Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda terus mengalami erupsi hingga siang ini. Badan Geologi Kementerian ESDM mencatat hingga pukul 14.00 WIB terjadi sebanyak 4 kali letusan. GAK erupsi tujuh kali sepanjang April 2022 letusan terendah yaitu 700 meter dari atas puncak, kemudian erupsi tertinggi, mencapai 1.000 meter dari atas puncak gunung.
Terhitung hari ini, letusan yang pertama terjadi pada pukul 07.14 WIB. Erupsi pertama hari ini diwarnai dengan semburan abu vulkanik setinggi 700 meter dari atas puncak.
"Terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau pada hari Senin, 18 April 2022, pukul 07.14 WIB dengan tinggi kolom abu teramati lebih kurang 700 meter di atas puncak (lebih kurang 857 meter di atas permukaan laut)," tulis laporan Badan Geologi Kementerian ESDM, Senin, 18 April 2022.
Erupsi kedua terjadi pada pukul 11.04 dengan tinggi kolom abu mencapai 700 meter. Letusan kedua ini terekam dalam seismograf dengan amplitudo maksimum 45 milimeter dan durasi 105 detik.
Letusan ketiga Gunung Anak Krakatau hampir sama dengan erupsi pertama dan kedua, erupsi ini terjadi pada pukul 12.46 WIB. Pengamat gunung api di Pasauran, Serang menyebut semburan abu vulkanik berwarna kelabu hingga hitam mengarah ke barat daya.
Selang 46 menit kemudian atau pukul 13.30 WIB, erupsi Anak Krakatau makin membesar, semburan abu vulkaniknya setinggi 2.000 meter di atas puncak.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 68 mm dan durasi 56 detik," ujarnya.
Dalam laporan yang disusun oleh Deny Mardiono, petugas pos pantau GAK Pasauran, Kabupaten Serang, melarang masyarakat, nelayan maupun wisatawan beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari gunung berapi di Selat Sunda. Hingga kini, Gunung Anak Krakatau (GAK) masih berstatus level II atas waspada.
Dalam aplikasi Magma Indonesia, jika dirangkum selama bulan April ini ada tujuh letusan.
letusan pertama terjadi pada 15 April 2022, sekitar pukul 03.27 WIB. Laporan yang disusun oleh Deny Mardiono itu tertulis ketinggian abu mencapai 1.000 meter dari puncak, kolom abu berwarna putih hingga hitam ke arah barat daya, dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi 5 menit.
Masih di tanggal yang sama, erupsi kembali terjadi dengan ketinggian 700 meter dari atas puncak. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu mengarah ke barat daya, dengan amplitudo maksimum 400 mm dan berdurasi 2 menit 33 detik.
Letusan ketiga pada tanggal yang sama terjadi pukul 18.37 WIB dengan ketinggian abu 800 meter dari puncak. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu ke arah barat daya dengan amplitudo maksimum 55 mm dan berdurasi 1 menit 10 detik.
Letusan lainnya terjadi pada 17 April 2022, pukul 21.15 WIB dengan ketinggian kolom abu mencapai 800 meter dari atas puncak kawah. Abu letusan berwarna kelabu hingga hitam yang mengarah ke barat daya. Laporan tersebut disusun oleh Fahrul Roji.
Selanjutnya dalam laporan yang masih disusun oleh Fahrul Roji pada 18 April 2022, pukul 07.14 WIB, Gunung Anak Krakatau kembali meletus dengan ketinggian abu mencapai 700 meter dari atas puncak, dengan abu berwarna hitam. Amplitudo maksimum yaitu 60 mm dengan durasi 1 menit 37 detik.
Erupsi selanjutnya, masih pada tanggal yang sama, terjadi pukul 11.04 WIB dengan ketinggian abu mencapai 700 meter dari puncak. Abu berwarna kelabu itu mengarah ke barat daya, dengan amplitudo maksimum 45 mm dan berdurasi 1 menit 45 detik.
Erupsi terbaru terjadi pukul 12.46 WIB dengan ketinggian kolom abu mencapai 700 meter dari puncak. Amplitudo maksimum 47 mm dan berdurasi 53 detik itu mengeluarkan abu berwarna kelabu mengarah ke barat daya.
rn- Penulis :
- Desi Wahyuni