Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Waduh, Obat Hipertensi Pfizer Ditarik ercemar Zat Pemicu Kanker Kok Bisa?

Oleh Desi Wahyuni
SHARE   :

Waduh, Obat Hipertensi Pfizer Ditarik ercemar Zat Pemicu Kanker Kok Bisa?

Pantau.com - Perusahaan farmasi Pfizer menarik lima kelompok obat hipertensi Accupril yang terpapar senyawa karsinogen. Jumat, 22 April 2022, perusahaan ini mengumumkan penarikan lima batch obat penurun tekanan darah dengan alasan ditemukan cemaran senyawa karsinogen atau karsinogenik yang melebihi ambang batas.

Zat karsinogenik adalah zat yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel kanker. Sumber zat ini cukup banyak, bahkan mungkin saja kita sering terpapar oleh zat-zat tersebut tanpa disadari. 

Dikutip dari Reuters, zat karsinogen yang ditemukan pada obat adalah nitrosamin. Senyawa ini bisa ditemukan secara alami pada air dan makanan, namun paparan yang berlebih pada waktu berkepanjangan diketahui dapat memicu kanker.

Batch yang ditarik adalah obat Accupril yang didistribusikan ke Amerika Serikat (AS) dan Puerto Rico periode Desember 2019 sampai April 2022. Namun, belakangan Kanada juga melakukan penarikan setelah menemukan hal yang sama.

Pfizer mengaku hingga saat ini tidak ada laporan efek samping atau kasus serius karena konsumsi obat Accupril tersebut.

"Pasien yang masih menggunakan obat ini sebaiknya berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan atau apotek untuk memastikan apakah produknya termasuk yang terpengaruh," tulis Pfizer dalam laman resminya.

Obat ini menurunkan risiko kejadian penyakit kardiovaskular berbahaya seperti stroke, jantung. Pfizer sendiri mengaku tak mengetahui adanya laporan efek samping dari penggunaan obat tersebut. Obat tersebut diklaim aman selama lebih dari 20 tahun.

"Distributor dan grosir harus menghentikan penggunaan dan distribusi obat ini," tegas Pfizer.

Pfizer juga merekomendasikan agar pasien yang menggunakan obat tersebut segera berkonsultasi dengan dokter untuk mencari alternatif.

Tekanan darah tinggi merupakan masalah kesehatan yang dialami banyak orang. Dalam 30 tahun terakhir, jumlah orang berusia lebih dari 30 tahun yang memiliki darah tinggi meningkat hingga dua kali lipat.

Penulis :
Desi Wahyuni