
Pantau - Ketua KPK Firli Bahuri memaknai momentum Iduladha dalam kerangka semangat antikorupsi. Ia menegaskan esensi Iduladha bukan penyembelihan hewan kurban.
"Bukan penyembelihan hewan kurban kambing ataupun sapi yang menjadi esensi dari perayaan Iduladha," kata Firli dalam keterangan tertulis yang diterima Pantau.com, Sabtu (10/7/2022).
Menurut Firli, esensi Iduladha atau hari raya kurban adalah peneguhan semangat keikhlasan, pengorbanan dan konsistensi untuk tidak korupsi. Hal itu sebagaimana yang dicontohkan Nabi Ibrahim AS dan keluarga.
"Jika ditelaah dan dicermati dengan seksama, kisah Nabi Ibrahim AS memiliki esensi, nilai-nilai serta teladan baik bagi segenap bangsa-bangsa di dunia khususnya Indonesia dalam memerangi perilaku koruptif yang menjadi persoalan umat manusia sejak dulu hingga masa kini," terang Firli.
Firli mengatakan Nabi Ibrahim AS bisa saja melakukan penyelewengan saat diperintah menyembelih anaknya. Nabi Ibrahim bisa saja menggantikannya dengan hewan atau apapun, asal bukan anaknya.
Namun Nabi Ibrahim AS dan keluarga tidak demikian. Nabi Ibrahim AS dan keluarga mematuhi perintah Allah SWT dengan penuh keyakinan, pengorbanan dan keikhlasan.
"Jelas, teladan yang diberikan Nabi Ibrahim AS beserta keluarga adalah momentum baik bagi kebangkitan umat melawan rasa tamak serta berperilaku koruptif, yang seharusnya kita mulai dari diri sendiri," tandas Firli.
"Bukan penyembelihan hewan kurban kambing ataupun sapi yang menjadi esensi dari perayaan Iduladha," kata Firli dalam keterangan tertulis yang diterima Pantau.com, Sabtu (10/7/2022).
Menurut Firli, esensi Iduladha atau hari raya kurban adalah peneguhan semangat keikhlasan, pengorbanan dan konsistensi untuk tidak korupsi. Hal itu sebagaimana yang dicontohkan Nabi Ibrahim AS dan keluarga.
"Jika ditelaah dan dicermati dengan seksama, kisah Nabi Ibrahim AS memiliki esensi, nilai-nilai serta teladan baik bagi segenap bangsa-bangsa di dunia khususnya Indonesia dalam memerangi perilaku koruptif yang menjadi persoalan umat manusia sejak dulu hingga masa kini," terang Firli.
Firli mengatakan Nabi Ibrahim AS bisa saja melakukan penyelewengan saat diperintah menyembelih anaknya. Nabi Ibrahim bisa saja menggantikannya dengan hewan atau apapun, asal bukan anaknya.
Namun Nabi Ibrahim AS dan keluarga tidak demikian. Nabi Ibrahim AS dan keluarga mematuhi perintah Allah SWT dengan penuh keyakinan, pengorbanan dan keikhlasan.
"Jelas, teladan yang diberikan Nabi Ibrahim AS beserta keluarga adalah momentum baik bagi kebangkitan umat melawan rasa tamak serta berperilaku koruptif, yang seharusnya kita mulai dari diri sendiri," tandas Firli.
- Penulis :
- Muhammad Rodhi