
Pantau - Politisi Partai Golkar sekaligus Ketua Forum Komunikasi dan Aspirasi MPR RI For Papua, Yorrys Raweyai mensinyalir Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pembantai 10 warga sipil di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua sedang memecah belah kehidupan rakyat.
"Saya menduga aksi-aksi KKB sedang memecah belah persatuan dan kesatuan masyarakat Papua dalam bingkai NKRI," kata Yorrys dalam Diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk "KKB Papua Kembali Berulah, di Mana Kehadiran Negara?" di Media Centre DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (20/7/2022).
Yorrys menyebut, harmonisasi dan sinergi sosial kemasyarakatan di Papua selama ini bisa menyusut, bahkan bisa memicu kebencian dan permusuhan sesama warga jika tidak ada tindakan tegas pemerintah.
"Hendak dicabik-cabik dengan tujuan suasana kebencian dan permusuhan. Hal ini menjadi bagian dari isyarat perlawanan dan penolakan atas berbagai kebijakan positif pemerintah yang sejatinya mulai berdampak baik bagi masyarakat Papua," katanya.
Yorrys juga menduka, sederet aksi kekejaman KKB belakangan ini dikonsentrasikan pada beberapa wilayah konflik Papua. Pembantaian ini juga tidak hanya menyasar Orang Asli Papua (OAP), melainkan warga sipil bukan OAP yang selama ini bekerja maupun pemukim di Papua.
"Ada kesan bahwa KKB sedang melancarkan teror dengan menyasar para penduduk yang bukan hanya OAP, melainkan juga masyarakat umum, termasuk masyarakat pendatang yang sedang bermukim dan mencari nafkah di Papua," ujarnya.
Senator Dapil Papua ini menegaskan, aksi pembantaian KKB di bawah pimpinan Egianus Kogoya sudah cukup meresahkan dan mengancam keutuhan NKRI.
"Di tengah upaya pemerintah dan masyarakat Papua dalam membangun Papua melalui Otusus Jilid II, Egianus Kogoya dan anggotanya memperkeruh tatanan baru yang hendak dibangun bersama-sama," kata Yorrys.
Insiden memilukan ini bukan pertama kali terjadi di Papua. Berbagai aksi sporadis juga pernah mencuat sebelumnya. Maka, Ketua Komite II DPD RI ini mendesak TNI-Polri tangani kasus pembantaian KKB secara serius dan konsistes hingga ke akar-akarnya.
"Pemerintah melalui aparat yang berwenang harus mengambil langkah-langkah terukur dan terencana yang mampu mengembalikan kepercayaan publik Papua dan menjamin tatanan kehidupan yang aman dan kondusif dalam merespons teror demi teror oleh KKB," kata putra kelahiran Serui, Papua ini.
"Saya menduga aksi-aksi KKB sedang memecah belah persatuan dan kesatuan masyarakat Papua dalam bingkai NKRI," kata Yorrys dalam Diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk "KKB Papua Kembali Berulah, di Mana Kehadiran Negara?" di Media Centre DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (20/7/2022).
Yorrys menyebut, harmonisasi dan sinergi sosial kemasyarakatan di Papua selama ini bisa menyusut, bahkan bisa memicu kebencian dan permusuhan sesama warga jika tidak ada tindakan tegas pemerintah.
"Hendak dicabik-cabik dengan tujuan suasana kebencian dan permusuhan. Hal ini menjadi bagian dari isyarat perlawanan dan penolakan atas berbagai kebijakan positif pemerintah yang sejatinya mulai berdampak baik bagi masyarakat Papua," katanya.
Yorrys juga menduka, sederet aksi kekejaman KKB belakangan ini dikonsentrasikan pada beberapa wilayah konflik Papua. Pembantaian ini juga tidak hanya menyasar Orang Asli Papua (OAP), melainkan warga sipil bukan OAP yang selama ini bekerja maupun pemukim di Papua.
"Ada kesan bahwa KKB sedang melancarkan teror dengan menyasar para penduduk yang bukan hanya OAP, melainkan juga masyarakat umum, termasuk masyarakat pendatang yang sedang bermukim dan mencari nafkah di Papua," ujarnya.
Senator Dapil Papua ini menegaskan, aksi pembantaian KKB di bawah pimpinan Egianus Kogoya sudah cukup meresahkan dan mengancam keutuhan NKRI.
"Di tengah upaya pemerintah dan masyarakat Papua dalam membangun Papua melalui Otusus Jilid II, Egianus Kogoya dan anggotanya memperkeruh tatanan baru yang hendak dibangun bersama-sama," kata Yorrys.
Insiden memilukan ini bukan pertama kali terjadi di Papua. Berbagai aksi sporadis juga pernah mencuat sebelumnya. Maka, Ketua Komite II DPD RI ini mendesak TNI-Polri tangani kasus pembantaian KKB secara serius dan konsistes hingga ke akar-akarnya.
"Pemerintah melalui aparat yang berwenang harus mengambil langkah-langkah terukur dan terencana yang mampu mengembalikan kepercayaan publik Papua dan menjamin tatanan kehidupan yang aman dan kondusif dalam merespons teror demi teror oleh KKB," kata putra kelahiran Serui, Papua ini.
- Penulis :
- khaliedmalvino