Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Mahfud Sempat Telepon Anggota DPR yang Diajak '86' oleh Sambo, Tapi Tidak Diangkat

Oleh renalyaarifin
SHARE   :

Mahfud Sempat Telepon Anggota DPR yang Diajak '86' oleh Sambo, Tapi Tidak Diangkat
Pantau - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) memanggil Menko Polhukam Mahfud Md untuk menanyakan siapa nama anggota DPR yang terlibat dalam skenario Ferdy Sambo. Mahfud Md enggan menyebutkan nama lantaran ia merasa bahwa menghubungi seseorang bukanlah tindak pidana.

"Pak sambo itu membuat prakondisi agar orang percaya bahwa di situ terjadi tembak-menembak dan yang menembak itu yang membunuh itu adalah berada jadi pak sambo membuat kondisi seperti itu menghubungi semua orang agar percaya siapa yang dihubungi Kompolnas pemimpin redaksi sebuah TV besar kemudian Komnas HAM dan lalu anggota DPR ," kata Mahfud Md kepada wartawan, Kamis (25/8/2022).

Namun, Mahfud Md mengatakan bahwa anggota DPR yang dihubungi tidak menjawab teleponnya. Jadi, ia merasa tidak perlu menyebutkana anggota DPR tersebut.

"Saya katakan di media Kompolnas, Komnas HAM dan pemimpin redaksi itu sudah saya klarifikasi benar dihubungi oleh Sambo dan anggota DPR tidak saya hubungi karena memang tidak diangkat dan yang kedua karena itu bukan perbuatan pidana orang dihubungi orang itu bukan pidana karena kenapa harus dipaksa untuk menjelaskan siapa aja yang mungkin dihubungi oleh sambo agar percaya itu kan tidak apa-apa yang penting dia tidak menggunakan jabatannya," ucapnya.

Mahfud menjelaskan bahwa hal itu dilakukan Ferdy Sambo pada Senin (11/8/2022). Tepatnya tiga hari setelah peristiwa pembunuhan di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Ia menegaskan bahwa hal tersebut merupakan skenario Sambo untuk membuat semua pihak mempercayai adanya peristiwa tembak menembak.

"Itu dilakukan Sambo hari Senin tanggal 11 bukan dalam rangka perencanaan pembunuhan tapi membuat skenario alibi yang salah dan tadi oleh dewan mkd sudah sepakat kalau saya mau datang kalau ada terlapornya," pungkasnya.
Penulis :
renalyaarifin