
Pantau - Rohimah, asisten rumah tangga (ART) yang lolos dari siksaan dan sekapan majikannya di Perum Bukit Permai, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat mengungkap hal baru yang memilukan.
Wanita asal Garut ini menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh majikannya pasangan suami istri (Pasutri) Yulio Kristian dan Loura Francilia selama tiga bulan.
"Awal disiksa itu, pas bulan Agustus, saya telepon keluarga untuk dijemput. Dijemput karena nggak betah, mau pulang," kata Rohimah seperti dilansir detikJabar di Kecamatan Blubur Limbangan, Garut, Jawa Barat, Kamis (4/11/2022).
Rohimah pernah dipukul menggunakan berbagai alat dapur, gagang sapu, dan juga pukulan dengan tangan kosong. Selain itu kepala Rohimah malang juga pernah dimasukkan ke dalam kloset di kamar mandi dengan kondisi tangan diinjak.
Baca Juga: Tiga Hari Lagi Elon Musk Putuskan Pengguna Twitter Centang Biru Kudu Bayar Rp126 Ribu
"Kejadiannya jadi saya dianggap kurang bersih membersihkan WC. Saya dipanggil terus diminta untuk memasukkan tangan ke kloset, kemudian kepala saya diinjak," ungkap Rohimah.
Sejak ketahuan Rohimah ingin minggat karena tidak betah, saat itulah Rohimah menjadi sering disiksa majikannya. Pukulan hingga tendangan, diterimanya setiap kali sang majikan pulang ke rumah di akhir pekan.
"Kalau telat cabut listrik dipukul, kalau telat cabut pompa air ditendang. Ya seperti itu," katanya.
Rohimah juga menerima upah kerja yang tidak sesuai perjanjian. Seharusnya ia digaji Rp2 juta per bulan. Dia mengaku hanya menerima gaji tiga kali itu pun, dengan nominal yang berbeda.
"Rp 1,2 juta, Rp 1 juta dan Rp 800 ribu. Awalnya janji Rp 2 juta," ungkap Rohimah.
Yang lebih tidak masuk akal lagi, Rohimah juga mengaku sering mendapatkan hukuman dari sang majikan. Ketika dia melakukan kesalahan di rumah, dia didenda Rp100 ribu oleh majikannya.
"Iya dipotong uangnya. Kalau melakukan kesalahan Rp 100 ribu potongannya," kisah Rohimah.
Wanita asal Garut ini menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh majikannya pasangan suami istri (Pasutri) Yulio Kristian dan Loura Francilia selama tiga bulan.
"Awal disiksa itu, pas bulan Agustus, saya telepon keluarga untuk dijemput. Dijemput karena nggak betah, mau pulang," kata Rohimah seperti dilansir detikJabar di Kecamatan Blubur Limbangan, Garut, Jawa Barat, Kamis (4/11/2022).
Rohimah pernah dipukul menggunakan berbagai alat dapur, gagang sapu, dan juga pukulan dengan tangan kosong. Selain itu kepala Rohimah malang juga pernah dimasukkan ke dalam kloset di kamar mandi dengan kondisi tangan diinjak.
Baca Juga: Tiga Hari Lagi Elon Musk Putuskan Pengguna Twitter Centang Biru Kudu Bayar Rp126 Ribu
"Kejadiannya jadi saya dianggap kurang bersih membersihkan WC. Saya dipanggil terus diminta untuk memasukkan tangan ke kloset, kemudian kepala saya diinjak," ungkap Rohimah.
Sejak ketahuan Rohimah ingin minggat karena tidak betah, saat itulah Rohimah menjadi sering disiksa majikannya. Pukulan hingga tendangan, diterimanya setiap kali sang majikan pulang ke rumah di akhir pekan.
"Kalau telat cabut listrik dipukul, kalau telat cabut pompa air ditendang. Ya seperti itu," katanya.
Rohimah juga menerima upah kerja yang tidak sesuai perjanjian. Seharusnya ia digaji Rp2 juta per bulan. Dia mengaku hanya menerima gaji tiga kali itu pun, dengan nominal yang berbeda.
"Rp 1,2 juta, Rp 1 juta dan Rp 800 ribu. Awalnya janji Rp 2 juta," ungkap Rohimah.
Yang lebih tidak masuk akal lagi, Rohimah juga mengaku sering mendapatkan hukuman dari sang majikan. Ketika dia melakukan kesalahan di rumah, dia didenda Rp100 ribu oleh majikannya.
"Iya dipotong uangnya. Kalau melakukan kesalahan Rp 100 ribu potongannya," kisah Rohimah.
- Penulis :
- Desi Wahyuni