
Pantau - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni merespons video viral pernyataan Bupati Meranti Muhammad Adil yang mengancam akan bergabung ke Malaysia.
Ia menyebut, Bupati Adil harus mempertanggungjawabkan ucapan tersebut. Jika tidak, maka pernyataan itu berpotensi dikategorikan sebagai makar.
"Ucapan beliau yang menghina kementerian dan ancaman menggabungkan diri ke negeri sebelah sudah sangat keterlaluan dan provokatif. Hati-hati, ini bisa berpotensi masuk kategori makar," ujar Sahroni.
Baca Juga: Ngeri! Bupati Meranti Ancam Gabung Malaysia dan Angkat Senjata
Sahroni meyakini, pihak Kemenkeu dan Kementerian ESDM pasti siap untuk transparan dan menyerahkan data mengenai Dana Bagi Hasil (DBH).
"Jangan terbiasa menduga-duga, itu tidak baik," lanjut politisi Partai Nasdem tersebut.
Sebelumnya, viral video yang beredar, Bupati Meranti Muhammad Adil kesal lantaran pihak Kemenkeu tidak memerinci pembagian DBH yang dianggap tidak adil.
Baca Juga: Mendadak Banyak Pejabat Plt usai Bupati Bangkalan dan Jajarannya Ditahan KPK
Bupati Adil menyebut pemerintah pusat telah banyak mengambil kekayaan sumber alam (SDA) berupa minyak Kepulauan Meranti, namun daerahnya tidak diurus.
Dalam video yang beredar itu, Adil juga melontarkan kalimat bernada ancaman, seperti untuk angkat senjata dan menantang pusat memberikan Meranti kepada negeri sebelah.
"Kalau bapak tak mau ngurus kami, pusat tidak mau mengurus Meranti kasihkan kami ke negeri sebelah. Apa perlu Meranti angkat senjata? Kan tidak mungkin," ujar Adil.
Ia menyebut, Bupati Adil harus mempertanggungjawabkan ucapan tersebut. Jika tidak, maka pernyataan itu berpotensi dikategorikan sebagai makar.
"Ucapan beliau yang menghina kementerian dan ancaman menggabungkan diri ke negeri sebelah sudah sangat keterlaluan dan provokatif. Hati-hati, ini bisa berpotensi masuk kategori makar," ujar Sahroni.
Baca Juga: Ngeri! Bupati Meranti Ancam Gabung Malaysia dan Angkat Senjata
Sahroni meyakini, pihak Kemenkeu dan Kementerian ESDM pasti siap untuk transparan dan menyerahkan data mengenai Dana Bagi Hasil (DBH).
"Jangan terbiasa menduga-duga, itu tidak baik," lanjut politisi Partai Nasdem tersebut.
Sebelumnya, viral video yang beredar, Bupati Meranti Muhammad Adil kesal lantaran pihak Kemenkeu tidak memerinci pembagian DBH yang dianggap tidak adil.
Baca Juga: Mendadak Banyak Pejabat Plt usai Bupati Bangkalan dan Jajarannya Ditahan KPK
Bupati Adil menyebut pemerintah pusat telah banyak mengambil kekayaan sumber alam (SDA) berupa minyak Kepulauan Meranti, namun daerahnya tidak diurus.
Dalam video yang beredar itu, Adil juga melontarkan kalimat bernada ancaman, seperti untuk angkat senjata dan menantang pusat memberikan Meranti kepada negeri sebelah.
"Kalau bapak tak mau ngurus kami, pusat tidak mau mengurus Meranti kasihkan kami ke negeri sebelah. Apa perlu Meranti angkat senjata? Kan tidak mungkin," ujar Adil.
- Penulis :
- Aditya Andreas