Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BNPB: 10 Orang Meninggal Akibat Gempa 6,9 SR di Lombok

Oleh Dera Endah Nirani
SHARE   :

BNPB: 10 Orang Meninggal Akibat Gempa 6,9 SR  di Lombok

Pantau.com - 10 orang meninggal dunia dan 24 orang luka-luka akibat gempa dengan kekuatan 6,9 SR yang mengguncang Lombok, NTB, dan sekitarnya pada Minggu, 19 Agustus 2018 pukul 21.56 WIB.

Tak hanya itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga menyebut jika 151 unit rumah rusak (7 rusak berat, 5 rusak sedang, 139 rusak ringan) dan 6 unit fasilitas ibadah.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan pendataan masih terus berlangsung, dan kendala listrik padam total menyebabkan komunikasi dan pendataan terhambat.

Dari 10 orang meninggal dunia itu, dari Kabupaten Lombok Timur ada 4 orang, Sumbawa Besar ada 5 orang, dan Sumbawa Barat ada 1 orang. Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, ESDM, dan relawan masih melakukan evakuasi korban gempa yang menimbulkan guncangan keras di Lombok Timur dan Lombok Utara dengan intensitas VI-VII MMI (kuat) itu.


Baca juga: Fahri Hamzah Desak Jokowi Segera Atasi Gempa Lombok

BNPB menyatakan data tersebut terpisah dari dampak gempa sebelumnya. Sebelumnya Lombok Timur diguncang gempa 6,4 SR pada 29 Juli 2018 dan gempa 7 SR pada 5 Agustus 2018, yang juga menimbulkan korban dan kerusakan.

Saat kejadian gempa masyarakat banyak yang berada di luar rumah dan di pengungsian sehingga tidak menimbulkan banyak korban jiwa. Rasa trauma guncangan gempa, apalagi pada Minggu siang terjadi gempa 6,5 SR di Lombok Timur menyebabkan masyarakat memilih berada di luar rumah. Korban meninggal sebagian karena tertimpa bangunan roboh dan sebagian karena serangan jantung kaget menerima guncangan gempa yang keras.

Menurut Sutopo, bantuan logistik terus disalurkan ke korban gempa di Lombok. Stok logistik mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar pengungsi. Apalagi bantuan terus berdatangan dari berbagai pihak. Adanya gempa 6,9 SR telah menyebabkan beberapa jalan mengalami rusak dan longsor.

Baca juga: Terungkap, Ini Penyebab Utama Gempa Susulan Terus Terjadi di Lombok

Sementara itu, dampak gempa 6,5 SR yang mengguncang Lombok Timur pada pada 19 Agustus 2018 pukul 11.06 WIB juga menimbulkan korban jiwa dan kerusakan. Berdasarkan pendataan hingga Minggu sore sebelum gempa 6,9 SR, tercatat 2 orang meninggal dunia, 1 orang luka, 1.700 unit rumah rusak dimana 1.054 rusak berat dan 646 rusak ringan, dan 5 bangunan publik rusak.

Sutopo menambahkan, upaya penanganan darurat terus diintensifkan. Percepatan bantuan perbaikan rumah rusak terus dilakukan. Begitu juga perbaikan fasilitas umum seperti rumah sakit, puskesmas, dan sekolah darurat dilakukan percepatan sambil menunggu tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi nantinya.

"Operasi pasar untuk pemenuhan kebutuhan dasar dan ketersediaan bahan-bahan pokok terus dilakukan," katanya.

Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa susulan dari gempan 6,9 SR masih terus berlangsung. Tercatat 101 kali gempa susulan sudah berlangsung dengan 9 kali gempa dirasakan hingga Senin (20/8) pukul 11.00 WITA.

BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada, serta tidak terpancing pada isu-isu atau berita yang menyesatkan.

"Saat ini masih marak hoax di Lombok dan Sumbawa. Di saat masyarakat Lombok dirundung duka dan derita akibat gempa beruntun, tenyata banyak pihak yang menebarkan informasi yang tidak benar dan menyesatkan," ujar Sutopo.


Penulis :
Dera Endah Nirani