Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Anies Sebut Pemerintah Kadang 'Matikan' Kritik, Golkar: Jangan Asal Bicara

Oleh M Abdan Muflih
SHARE   :

Anies Sebut Pemerintah Kadang 'Matikan' Kritik, Golkar: Jangan Asal Bicara
Pantau – Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily turut menanggapi pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus bakal calon presiden (bacapres) partai NasDem, Anies Baswedan, yang sempat menyinggung bahwa pemerintah terkadang “mematikan” kritik.

Ace pun meminta kepada Anies untuk jangan asal bicara karena saat ini Indonesia telah menjunjung tinggi semangat demokrasi.

“Jangan asal bicara, kita ini sudah terbuka. Demokrasi dan menjunjung semangat kebebasan berpendapat,” kata Ace saat dikonfirmasi pada Sabtu (17/12/2022).

“Kalau pemerintah mematikan kritik, tidak mungkin Pak Anies bisa keliling Indonesia walaupun belum masanya kampanye,” sambungnya.

Baca juga: Anies Baswedan Tidak Hafal Lagu Maju Tak Gentar

Diberitakan sebelumnya, Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan dalam pemerintahan terkadang ada upaya untuk membungkam atau "mematikan" kritik. Upaya itu dilakukan dengan menghubungi langsung sang pengkritik.

"Kita kadang-kadang kalau di pemerintahan matiin tuh kritiknya tuh, tolong dong ditelepon jangan kritik lagi nih," kata Anies dalam sebuah video YouTube R66 Newlitics yang dilihat Pantau.com, Sabtu (17/12/2022).

Anies tidak menyebut pemerintahan yang dimaksud. Namun, Anies menjelaskan kritik sebenarnya pendidikan bagi publik.

"Selama faktual, selama tidak menyebarkan kebohongan dan kebencian, gitu kira-kira, itu normal. Jadi misal ada sebagian yang merasa tidak setuju, enggak apa. Toh, ada yang setuju juga (atas sesuatu yang dikritik pihak lain)," ujarnya

Kritik atau penolakan diyakini sebuah hal yang normal dan sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu. Mereka yang kecewa terhadap sesuatu lantaran tidak sesuai yang diharapkan para penolak.

Baca juga: Soal Curi Start Kampanye Anies, PKS Sebut Bawaslu Tak Bisa Bedakan Sosialisasi dan Kampanye

"Itu adalah kebebasan untuk berpendapat, dihormati, kasih tempat, tidak usah dieliminasi, itu bagian dari normal. Dan adanya perbedaan itu membuat kita harus berikan penjelasan lebih, argumen lebih, memberi manfaat ke siapa? Ke publik," ujarnya.

Anies menambahkan saat dirinya menjabat Gubernur DKI, kritikan tidak pernah sepi. Ia menerima kritikan itu dan berupaya memberikan penjelasan.

"Misal ada sebuah kebijakan kemudian dikritik, kemudian dikritik, setelah dikritik dijelasin kenapa kebijakan ini diambil, manfaatnya apa, tujuannya apa, terus dijelasin, terus dijawab lagi, dijawab lagi, jawab lagi, itu publik mendapatkan publik education for free," terang dia.
Penulis :
M Abdan Muflih