HOME  ⁄  Nasional

Jokowi: Jika Lockdown Saat Pandemi COVID-19, Rakyat Pasti Rusuh

Oleh Syahrul Ansyari
SHARE   :

Jokowi: Jika Lockdown Saat Pandemi COVID-19, Rakyat Pasti Rusuh
Pantau - Presiden Jokowi ngotot tidak melakukan lockdown saat pandemi COVID-19 melanda tanah air sejak Maret 2020 lalu.

Rakyat Tak Bisa Cari Nafkah

Alasannya, apabila saat itu diputuskan lockdown, dalam dua atau tiga minggu, rakyat sudah tidak memiliki peluang untuk mencari nafkah, semuanya ditutup, dan negara tidak bisa memberikan bantuan kepada rakyat.

"Apa yang terjadi? Rakyat pasti rusuh, itu yang kita hitung," kata Jokowi saat Rakornas Transisi Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional 2023, Kamis (26/1/2023).

Baca juga: PDIP ‘Bisiki’ Jokowi soal Reshuffle

80 Persen Menteri Minta Lockdown

Jokowi mengungkapkan pada saat memutuskan lockdown atau tidak lockdown, 80 persen menteri meminta lockdown. Tak hanya itu, sikap yang sama juga diambil oleh DPR, dan partai politik.

"Semuanya lockdown," kata Jokowi.

Semedi 3 Hari

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan di tengah tekanan-tekanan seperti itu, jika tergesa-gesa mengambil keputusan, bisa salah dan bisa keliru. Tapi pada akhirnya, ia memutuskan saat itu tidak lockdown.

"Saya semedi tiga hari untuk memutuskan apa kita harus lockdown atau tidak. Karena memang betul-betul sangat tidak memiliki pengalaman," katanya.
Penulis :
Syahrul Ansyari