
Pantau - Rahayu Saraswati Dhirakana Djojohadikusumo atau Saras blak-blakan mengenai kehidupan pribadi di keluarganya. Salah satu yang diungkap adalah soal rasa bangganya terlahir dari keluarga pejuang.
Saras bercerita bahwa pernah ada yang bertanya apakah ada beban menyandang nama Djojohadikusumo. Nyatanya justru ia bangga dengan hal tersebut.
"Aku dibesarkan dengan rasa bangga dengan nama itu datang dan lahir dari silsilah keluarga yang luar biasa," ujar Saras dalam Podcast Total Politik berkolaborasi dengan Pantau.com, Kamis (9/2/2023).
Keponakan Prabowo Subianto itu mengatakan bahwa dirinya bisa ziarah ke Imogiri dan mendoakan Sultan Agung.
"Saya bisa katakan bahwa dalam silsilah keluarga zaman Majapahit yang di mana pemimpin kerajaannya adalah seorang Ratu perempuan," lanjutnya.
Saras sendiri merupakan cicit dari pendiri Bank Negara Indonesia (BNI), RM Margono Djojohadikoesoemo. Margono ditunjuk sebagai Direktur Utama ke-1 BNI. Ia juga cucu dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, yang merupakan seorang begawan ekonomi Indonesia.
"I can say I'm the cicit dari pendiri BNI, cucu dari bapak ekonomi Indonesia. Opa gue itu bukan bicara dia sebagai Bapak ekonomi ini waktu itu dia sebagai salah satu dari sekian utusan mewakili Indonesia supaya Indonesia bisa dinyatakan kemerdekaannya," jelasnya.
Kepada host Budi Adiputro dan Arie Putra, ia menyebut sang opa memang tidak mengangkat bambu runcing tapi tetap berjuang untuk kemerdekan Republik Indonesia.
"Dia mungkin enggak ngangkat bambu runcing tapi dia memperjuangkan Indonesia dan selain dinyatakan kemerdekaannya juga dapat dukungan finansial supaya kita benar-benar berdiri kalau itu dinyatakan berat kualat gue," kata Saras.
Saras adalah wakil ketua umum Partai Gerinda. Mengenai siapa yang paling berpengaruh dalam kariernya, katanya, banyak sosok yang memengaruhi. Tentu pengaruh paling besar tetap Rida orang tua.
"Gue jadi wakil ketua umum itu masuknya dulu sebagai anggota loh di awal. Tidak bisa dibilang satu atau dua (berpengaruh), yang dibilang berpengaruh lebih besar tentunya dari orang tua semua itu mau ridho orang tua, Bapak Oma, bahkan kakaknya Oma pun sangat mempengaruhi my output," katanya.
Saras bercerita bahwa pernah ada yang bertanya apakah ada beban menyandang nama Djojohadikusumo. Nyatanya justru ia bangga dengan hal tersebut.
"Aku dibesarkan dengan rasa bangga dengan nama itu datang dan lahir dari silsilah keluarga yang luar biasa," ujar Saras dalam Podcast Total Politik berkolaborasi dengan Pantau.com, Kamis (9/2/2023).
Keponakan Prabowo Subianto itu mengatakan bahwa dirinya bisa ziarah ke Imogiri dan mendoakan Sultan Agung.
"Saya bisa katakan bahwa dalam silsilah keluarga zaman Majapahit yang di mana pemimpin kerajaannya adalah seorang Ratu perempuan," lanjutnya.
Saras sendiri merupakan cicit dari pendiri Bank Negara Indonesia (BNI), RM Margono Djojohadikoesoemo. Margono ditunjuk sebagai Direktur Utama ke-1 BNI. Ia juga cucu dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, yang merupakan seorang begawan ekonomi Indonesia.
"I can say I'm the cicit dari pendiri BNI, cucu dari bapak ekonomi Indonesia. Opa gue itu bukan bicara dia sebagai Bapak ekonomi ini waktu itu dia sebagai salah satu dari sekian utusan mewakili Indonesia supaya Indonesia bisa dinyatakan kemerdekaannya," jelasnya.
Kepada host Budi Adiputro dan Arie Putra, ia menyebut sang opa memang tidak mengangkat bambu runcing tapi tetap berjuang untuk kemerdekan Republik Indonesia.
"Dia mungkin enggak ngangkat bambu runcing tapi dia memperjuangkan Indonesia dan selain dinyatakan kemerdekaannya juga dapat dukungan finansial supaya kita benar-benar berdiri kalau itu dinyatakan berat kualat gue," kata Saras.
Saras adalah wakil ketua umum Partai Gerinda. Mengenai siapa yang paling berpengaruh dalam kariernya, katanya, banyak sosok yang memengaruhi. Tentu pengaruh paling besar tetap Rida orang tua.
"Gue jadi wakil ketua umum itu masuknya dulu sebagai anggota loh di awal. Tidak bisa dibilang satu atau dua (berpengaruh), yang dibilang berpengaruh lebih besar tentunya dari orang tua semua itu mau ridho orang tua, Bapak Oma, bahkan kakaknya Oma pun sangat mempengaruhi my output," katanya.
- Penulis :
- Firdha Rizki Amalia