Pantau – Polres Metro Jakarta Selatan telah menetapkan Giorgio Ramadhan sopir Toyota Fortuner sebagai tersangka usai melakukan perusakan terhadap mobil Honda Brio di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, pada Minggu (12/2/2023) dini hari.
Terkait kasus tersebut, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam mengungkapkan bahwa Giorgio melakukan perusakan terhadap mobil Brio tidak dalam kondisi mabuk.
“Tidak mabuk, tersangka melakukan dalam keadaan sehat dan dalam keadaan sadar,” kata Ade saat dikonfirmasi pada Senin (13/2/2023).
Diberitakan sebelumnya, Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) sudah melakukan tes urine terhadap GR (24), sopir Fortuner brutal yang merusak hingga menodongkan airsoft gun ke pengemudi Honda Brio di Senopati, Jaksel. Lalu bagaimana dengan hasilnya?
"Sudah dicek (dites urine). Nunggu hasilnya," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi, Senin (13/2/2023).
Ade menambahkan, tes urine diperlukan guna mengetahui kondisi GR terpengaruh minuman keras (miras) atau narkoba ketika melancarkan serangan dan perusakan tersebut. Polisi menyebut, masih ada 1 item yang belum keluar hasilnya.
"Ada 1 item yang belum keluar hasilnya," imbuhnya.
Tak hanya itu, Ade menyebut pihak kepolisian juga menyelidiki semua hal yang berhubungan dengan pengemudi Fortuner.
"Ini masih kami dalami beberapa prosedur tentang pengecekan urine, pendalaman, aktivitasnya, itu kami dalami," ujarnya.
Terkait kasus tersebut, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam mengungkapkan bahwa Giorgio melakukan perusakan terhadap mobil Brio tidak dalam kondisi mabuk.
“Tidak mabuk, tersangka melakukan dalam keadaan sehat dan dalam keadaan sadar,” kata Ade saat dikonfirmasi pada Senin (13/2/2023).
Diberitakan sebelumnya, Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) sudah melakukan tes urine terhadap GR (24), sopir Fortuner brutal yang merusak hingga menodongkan airsoft gun ke pengemudi Honda Brio di Senopati, Jaksel. Lalu bagaimana dengan hasilnya?
"Sudah dicek (dites urine). Nunggu hasilnya," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi, Senin (13/2/2023).
Ade menambahkan, tes urine diperlukan guna mengetahui kondisi GR terpengaruh minuman keras (miras) atau narkoba ketika melancarkan serangan dan perusakan tersebut. Polisi menyebut, masih ada 1 item yang belum keluar hasilnya.
"Ada 1 item yang belum keluar hasilnya," imbuhnya.
Tak hanya itu, Ade menyebut pihak kepolisian juga menyelidiki semua hal yang berhubungan dengan pengemudi Fortuner.
"Ini masih kami dalami beberapa prosedur tentang pengecekan urine, pendalaman, aktivitasnya, itu kami dalami," ujarnya.
- Penulis :
- M Abdan Muflih
