Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Hashim Djojohadikusumo Beberkan Cerita Prabowo Tolak 'Kontrak Gila' Pengadaan Senjata di Kemenhan

Oleh renalyaarifin
SHARE   :

Hashim Djojohadikusumo Beberkan Cerita Prabowo Tolak 'Kontrak Gila' Pengadaan Senjata di Kemenhan
Pantau - Wakil Ketua DPP Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menceritakan awal Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI. Ia menyebut Prabowo sempat dihadapkan dengan kontrak-kontrak tak masuk akal.

"Dia baru dua bulan jadi Menteri, dia harus tanda tangani kontrak-kontrak pengadaan senjata Rp51 triliun. Nilai kontrak-kontrak yang dia sebagai Menteri Pertahanan harus ditanda tangani, seolah-olah harus," kata Hashim dalam acara Deklarasi Prabowo Mania 08 di Gedung Joeang 45, Jakarta Pusat, Minggu (12/3/2023).

Adik Prabowo ini menyebut kontak yang disodorkan ke kakaknya tidak masuk akal. Hashim juga menyinggung soal indikasi korupsi di lembaga terkait.

"Korupsi yang dia hadapi itu gila-gilaan. Sampai saya juga enggak percaya, gila-gilaan mark upnya. Ada satu kontrak yang mark upnya 1.250 persen, saya juga kaget enggak percaya," kata Hashim.

"Saya sudah tahu ada korupsi, Prabowo juga baru tahu korupsi gila-gilaan di kementeriannya. Saya enggak sebut kementerian lain, karena saya tidak tahu," tambahnya.

Hashim mengatakan ada nilai yang dinaikkan harganya dari 300 persen hingga 1.250 persen. Hashim menyebut Prabowo menolak untuk menandatangani kontrak pengadaan senjata triliunan rupiah.

"Karena waktunya sudah mepet, 31 Desember harus teken. Prabowo putuskan tidak diteken, dia memutuskan untuk membatallkan sejumlah kontrak senjata senilai Rp51 triliun," katanya.

Hashim mengatakan Prabowo sudah selamatkan uang rakyat senilai triliunan rupiah. Meski demikian, ia menyadari jika sang kakak dibenci lantaran dianggap sebagai pengganggu.

"Saya saksi hidup, itu hanya waktu itu saja dan saya tahu banyak orang-orang yang kecewa sama dia. Sampai kakak saya bilang 'saat ini banyak sekali orang yang benci sama saya karena saya mengganggu mereka dan menghambat kejahatan mereka'," kata Hashim.

Hashim mengatkan bahwa kakaknya sempat melaporkan hal itu ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi, kata Hashim, meminta Prabowo untuk berantas indikasi adanya korupsi.

"Pak Prabowo cerita, lapor ke Pak Jokowi, (dibilang) lanjutkan, berantas korupsi di kementerian-mu," pungkasnya.
Penulis :
renalyaarifin