
Pantau - Pihak keluarga mengungkapkan kondisi korban penganiayaan oleh anak pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, yakni David Cristalino Ozora (17). Korban sedang menjalani pengobatan fisioterapi dengan berdiri.
"Mereka sedang mengemis simpati publik untuk memperingan vonisnya kelak," cuit sang ayah, Jonathan Latumahina @seeksixsucks, dikutip Pantau.com, Selasa (28/3/2023).
"Dan kamu adalah anakku yang membanggakan, yang tak pernah lelah berjuang. Ku tunggu walau selama apapun, kami terus disini untukmu. We love you kiddo ✊🏻," sambungnya.
Sebelumnya, Ayah Cristalino David Ozora menarik ucapan maaf kepada orang-orang yang terlibat dalam penganiayaan anaknya tersebut. Ia melihat pemberian maaf yang ia sampaikan malah digunakan sebagai tameng bagi mereka.
“Di hari ke 30 ini, ular-ular beludak itu mau pakai permaafan saya saat itu untuk meringankan mereka kelak. Saya tarik ucapan itu,” kata Jonathan melalui akun Twitternya, @seeksixsuck, dikutip pada Kamis (23/3/2023).
Ia menulis pernyataan tersebut di tengah anaknya yang masih terbarik di rumah sakit, dengan segala perjuangan dan penderitaannya. Ia menyampaikan sampai hari ini, David belum sadar.
“Saya tulis di sini, di depan anak saya yang detik ini belum sadar, masih berjuang karena kerusakan berat pada syaraf otaknya, bernafas melalui trakestomi dengan luka lubang di kerongkongannya dan ditanam infus vena besar di bahu kirinya, menggunakan selang NGT untuk makan dan minumnya,” katanya.
“Catat ini ya, saya tidak rela dan tidak ada ampunan apapun. Mintalah pada tuhan kalian pengampunan itu,” lanjut dia.
David menjadi korban penganiayaan brutal anak eks pejabat pajak, Mario Dandy Satrio, di kawasan Jakarta Selatan pada 20 Februari 2023. Akibatnya, David koma, dan dirawat di rumah sakit hingga saat ini.
Kasus itu menjadi perhatian publik di tanah air secara luas. Sejumlah pejabat tinggi dan tokoh nasional pun turut menjenguk David di rumah sakit.
Sementara itu, polisi menetapkan Mario Dandy sebagai tersangka, begitu juga dengan teman Mario, Shane Lukas.
Mereka juga menetapkan perempuan yang diduga menjadi biang kerok peristiwa, Agnes Gracia Haryanto, sebagai pelaku anak, karena menilai wanita tersebut masih di bawah umur.
"Mereka sedang mengemis simpati publik untuk memperingan vonisnya kelak," cuit sang ayah, Jonathan Latumahina @seeksixsucks, dikutip Pantau.com, Selasa (28/3/2023).
"Dan kamu adalah anakku yang membanggakan, yang tak pernah lelah berjuang. Ku tunggu walau selama apapun, kami terus disini untukmu. We love you kiddo ✊🏻," sambungnya.
Sebelumnya, Ayah Cristalino David Ozora menarik ucapan maaf kepada orang-orang yang terlibat dalam penganiayaan anaknya tersebut. Ia melihat pemberian maaf yang ia sampaikan malah digunakan sebagai tameng bagi mereka.
“Di hari ke 30 ini, ular-ular beludak itu mau pakai permaafan saya saat itu untuk meringankan mereka kelak. Saya tarik ucapan itu,” kata Jonathan melalui akun Twitternya, @seeksixsuck, dikutip pada Kamis (23/3/2023).
Ia menulis pernyataan tersebut di tengah anaknya yang masih terbarik di rumah sakit, dengan segala perjuangan dan penderitaannya. Ia menyampaikan sampai hari ini, David belum sadar.
“Saya tulis di sini, di depan anak saya yang detik ini belum sadar, masih berjuang karena kerusakan berat pada syaraf otaknya, bernafas melalui trakestomi dengan luka lubang di kerongkongannya dan ditanam infus vena besar di bahu kirinya, menggunakan selang NGT untuk makan dan minumnya,” katanya.
“Catat ini ya, saya tidak rela dan tidak ada ampunan apapun. Mintalah pada tuhan kalian pengampunan itu,” lanjut dia.
David menjadi korban penganiayaan brutal anak eks pejabat pajak, Mario Dandy Satrio, di kawasan Jakarta Selatan pada 20 Februari 2023. Akibatnya, David koma, dan dirawat di rumah sakit hingga saat ini.
Kasus itu menjadi perhatian publik di tanah air secara luas. Sejumlah pejabat tinggi dan tokoh nasional pun turut menjenguk David di rumah sakit.
Sementara itu, polisi menetapkan Mario Dandy sebagai tersangka, begitu juga dengan teman Mario, Shane Lukas.
Mereka juga menetapkan perempuan yang diduga menjadi biang kerok peristiwa, Agnes Gracia Haryanto, sebagai pelaku anak, karena menilai wanita tersebut masih di bawah umur.
- Penulis :
- renalyaarifin