
Pantau - Peristiwa di luar nalar terjadi di Banyumas, Jawa Tengah, pada Rabu (19/4/2023). Mobil Fortuner dengan plat nomor B 1549 NCO kedapatan melintang di tengah rel kereta api di daerah tersebut.
Belakangan diketahui, mobil itu dikemudikan oleh seorang pria bernama Candra Sandy Prayogo, usia 27 tahun. Dan di dalam kendaraan tersebut, terdapat 9 penumpang termasuk sopir.
Berikut fakta-fakta terkait kejadian itu:
1. Berniat Mudik dari Jambi ke Purworejo
Pemilik mobil Fortuner itu bernama Takwa, 62 tahun. Ia mengaku hendak mudik, dari Jambi menuju ke Purworejo.
Takwa ingin menengok orang tuanya. Terlebih mereka kabarnya tengah sakit.
2. Sopir Sewaan
Dalam perjalanan mudiknya kali ini, Takwa tidak mengemudikan sendiri mobilnya. Ia memilih untuk menyewa sopir.
Kemudian, ia mendapatkan sopir bernama Candra tersebut. Sayang sekali, perjalanannya tidak lancar.
Sang sopir sewaan itu berbuat ulah yang nyaris merenggut nyawa Takwa dan keluarganya terdiri dari istri, anak, dan cucu. Ia nekat mengemudikan mobil ke rel kereta api.
3. Hampir Tabrak Bus dan Orang
Ternyata tidak hanya masuk ke rel kereta api. Sebelumnya, Candra juga sudah berbuat 'gila'.
Takwa mengatakan yang bersangkutan melajukan Fortuner miliknya itu dengan cara ugal-ugalan. Bahkan, hampir saja menabrak bus dan orang.
Ia mengaku sudah menegurnya. Tapi teguran itu tidak dihiraukan.
4. Positif Pakai Sabu
Setelah masuk rel kereta api, polisi pun turun ke lokasi. Mereka lantas memeriksa kondisi si sopir dan melakukan tes urine.
Hasilnya diketahui, Candra positif mengonsumsi sabu. Polisi kemudian menetapkannya sebagai tersangka.
5. Sopir Ngajak Mati Bersama
Takwa menegur Candra yang mengendarai mobil seenaknya. Tapi jawabannya bikin ia terkejut.
"Ini apa kaya gini? Ini bahaya. Terus dia jawab malah nggak apa-apa kalau semua mati tidak apa-apa. Begitu jawabannya," kata Takwa.
Sementara itu, Kanit 1 Sat Reskrim Polresta Banyumas, Iptu Mulyo Handoko, mengatakan kalimat mati bersama itu disampaikan pada saat di jalan raya. Ia sudah sempat mau menabrakkan mobil ke pohon dan bus yang berlawanan arah.
"Sama penumpang sampingnya dicegah. Terus diomongi kamu kalau nyupirnya seperti ini ya tabrakan. Terus jawabannya sopir mati bersama ya tidak apa-apa," katanya.
Belakangan diketahui, mobil itu dikemudikan oleh seorang pria bernama Candra Sandy Prayogo, usia 27 tahun. Dan di dalam kendaraan tersebut, terdapat 9 penumpang termasuk sopir.
Berikut fakta-fakta terkait kejadian itu:
1. Berniat Mudik dari Jambi ke Purworejo
Pemilik mobil Fortuner itu bernama Takwa, 62 tahun. Ia mengaku hendak mudik, dari Jambi menuju ke Purworejo.
Takwa ingin menengok orang tuanya. Terlebih mereka kabarnya tengah sakit.
2. Sopir Sewaan
Dalam perjalanan mudiknya kali ini, Takwa tidak mengemudikan sendiri mobilnya. Ia memilih untuk menyewa sopir.
Kemudian, ia mendapatkan sopir bernama Candra tersebut. Sayang sekali, perjalanannya tidak lancar.
Sang sopir sewaan itu berbuat ulah yang nyaris merenggut nyawa Takwa dan keluarganya terdiri dari istri, anak, dan cucu. Ia nekat mengemudikan mobil ke rel kereta api.
3. Hampir Tabrak Bus dan Orang
Ternyata tidak hanya masuk ke rel kereta api. Sebelumnya, Candra juga sudah berbuat 'gila'.
Takwa mengatakan yang bersangkutan melajukan Fortuner miliknya itu dengan cara ugal-ugalan. Bahkan, hampir saja menabrak bus dan orang.
Ia mengaku sudah menegurnya. Tapi teguran itu tidak dihiraukan.
4. Positif Pakai Sabu
Setelah masuk rel kereta api, polisi pun turun ke lokasi. Mereka lantas memeriksa kondisi si sopir dan melakukan tes urine.
Hasilnya diketahui, Candra positif mengonsumsi sabu. Polisi kemudian menetapkannya sebagai tersangka.
5. Sopir Ngajak Mati Bersama
Takwa menegur Candra yang mengendarai mobil seenaknya. Tapi jawabannya bikin ia terkejut.
"Ini apa kaya gini? Ini bahaya. Terus dia jawab malah nggak apa-apa kalau semua mati tidak apa-apa. Begitu jawabannya," kata Takwa.
Sementara itu, Kanit 1 Sat Reskrim Polresta Banyumas, Iptu Mulyo Handoko, mengatakan kalimat mati bersama itu disampaikan pada saat di jalan raya. Ia sudah sempat mau menabrakkan mobil ke pohon dan bus yang berlawanan arah.
"Sama penumpang sampingnya dicegah. Terus diomongi kamu kalau nyupirnya seperti ini ya tabrakan. Terus jawabannya sopir mati bersama ya tidak apa-apa," katanya.
- Penulis :
- Syahrul Ansyari