
Pantau - Tiktoker Bima Yudho Saputro memberikan klarifikasi soal pernyataanya yang menyebut Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan kata janda. Ia mengakui konteks dari ucapannya adalah wawancara antara Najwa Shihab dengan Ganjar Pranowo terkait Piala Dunia U-20.
"Perkara gua bilang janda di video yang ada Pak Ganjar dan Mbak Nana sedang menjalani interview dan gua bilang... ya lo bisa nonton sendiri," kata Bima dalam video yang diunggahnya di akun TikToknya @awbimaxreborn, dikutip pada Senin (24/4/2023).
Bima mengklaim tidak bermaksud buruk saat menggunakan kata janda. Ia hanya mengungkapkan kekesalannya soal Piala Dunia U-20 di Indonesia yang dibatalkan.
"Gua cuma menyuarakan isi hati gua sendiri," ujarnya.
Bima pun menyerahkan penilaian ke masing-masing orang. Dia sendiri kemudian meminta maaf.
"Terserah lu kalau menurut lu kurang pas dan tidak setuju, gua pribadi minta maaf yang sebesar-besarnya pada netizen Indonesia kalau memang menyinggung kalian yang bekerja dengan partai, hahaha. I am sorry about that," katanya.
Dia menambahkan video itu sudah lama ia upload. Tapi kemudian digoreng lagi di Twitter.
"Banyak yang menghujat gue. Gue minta maaf," katanya lagi.
Bima mengaku banyak belajar dan menerima berbagai perspektif dari orang-orang. Dia tidak membantah bahwa dirinya adalah anak muda yang masih berapi-api.
"Gue masih menjalani proses studi gue dan masih belajar terus menerus biar makin cerdas dan bisa memberikan impact yang bagus untuk Indonesia. Minimal keluarga gue dan daerah gue di Lampung lah," katanya.
Terkait gaya bicaranya yang ceplas-ceplos, dia mengatakan karakternya memang sudah begitu. Tidak ada yang dia buat-buat.
"Perlu gue klarifikasi ya, cara ngomong gue emang kayak gini sebelum gue viral. Emang agak ngesok orangnya," ujarnya.
Sebelumnya, Tiktoker Bima Yudho Saputro yang viral karena menyebut Lampung sebagai provinsi Dajjal kini bikin ulah baru. Baru-baru ini, dia menyebut Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai janda.
Bima mengunggah pernyataan tersebut lewat sebuah video berdurasi 23 detik dalam akun Tiktoknya, @awbimaxreborn, pada 3 April 2023. Hingga saat ini, video tersebut sudah ditonton lebih dari 5 juta kali.
"Perkara gua bilang janda di video yang ada Pak Ganjar dan Mbak Nana sedang menjalani interview dan gua bilang... ya lo bisa nonton sendiri," kata Bima dalam video yang diunggahnya di akun TikToknya @awbimaxreborn, dikutip pada Senin (24/4/2023).
Bima mengklaim tidak bermaksud buruk saat menggunakan kata janda. Ia hanya mengungkapkan kekesalannya soal Piala Dunia U-20 di Indonesia yang dibatalkan.
"Gua cuma menyuarakan isi hati gua sendiri," ujarnya.
Bima pun menyerahkan penilaian ke masing-masing orang. Dia sendiri kemudian meminta maaf.
"Terserah lu kalau menurut lu kurang pas dan tidak setuju, gua pribadi minta maaf yang sebesar-besarnya pada netizen Indonesia kalau memang menyinggung kalian yang bekerja dengan partai, hahaha. I am sorry about that," katanya.
Dia menambahkan video itu sudah lama ia upload. Tapi kemudian digoreng lagi di Twitter.
"Banyak yang menghujat gue. Gue minta maaf," katanya lagi.
Bima mengaku banyak belajar dan menerima berbagai perspektif dari orang-orang. Dia tidak membantah bahwa dirinya adalah anak muda yang masih berapi-api.
"Gue masih menjalani proses studi gue dan masih belajar terus menerus biar makin cerdas dan bisa memberikan impact yang bagus untuk Indonesia. Minimal keluarga gue dan daerah gue di Lampung lah," katanya.
Terkait gaya bicaranya yang ceplas-ceplos, dia mengatakan karakternya memang sudah begitu. Tidak ada yang dia buat-buat.
"Perlu gue klarifikasi ya, cara ngomong gue emang kayak gini sebelum gue viral. Emang agak ngesok orangnya," ujarnya.
Sebelumnya, Tiktoker Bima Yudho Saputro yang viral karena menyebut Lampung sebagai provinsi Dajjal kini bikin ulah baru. Baru-baru ini, dia menyebut Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai janda.
Bima mengunggah pernyataan tersebut lewat sebuah video berdurasi 23 detik dalam akun Tiktoknya, @awbimaxreborn, pada 3 April 2023. Hingga saat ini, video tersebut sudah ditonton lebih dari 5 juta kali.
- Penulis :
- Syahrul Ansyari
