
Pantau – Plt Ketua Umum PPP Mardiono mengatakan pihaknya ingin terlibat dalam kesuksesan Pemilu 2024. Seab, Ia tak ingin pihaknya hanya menjadi penonton pada pemilu 2024.
"Kita sampaikan bahwa saat ini adalah dalam peringkat 5 besar kekuatan ekonomi dunia, maka kita tidak bisa ditawar-tawar lagi kecuali kita adalah mensukseskan Pemilu 2024," kata Mardiono di acara Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI), Hotel Kaisar, Jakarta Selatan, Senin (3/6/2023).
Mardiono menilai Pemilu 2024 merupakan bagian dari landasan pembangunan di semua bidang. Untuk itu, PPP tak ingin melewati nya hanya sebagai penonton yang menyediakan tempat tapi tak terlibat.
"Pemilu 2024 adalah landasan untuk kelanjutan pembangunan di semua bidang, dan PPP ingin melibatkan diri dalam pembangunan itu, tentu PPP tidak mau menjadi penonton, tentu PPP tidak mau menjadi bagian suporter pemain bola di mana halaman kita digunakan untuk kompetisi permainan bola," tutur Mardiono.
"Tapi kita yang menggemari permainan-permainan bola itu menjadi penonton, mengantre karcis, membayar karcis yang mahal atau tepuk tangan dan kemudian diusir oleh aparat penegak hukum," sambungnya.
Mardiono menegaskan jika partainya tak jadi pemain, maka setidaknya bisa menjadi hakim garis atau tukang penjual karcis.
"Itulah filosofi, cita-cita kita karena itu tidak ada kata lain pemilu tahun 2024 yang akan datang, PPP harus berhasil merebut setidak-tidaknya adalah 50 kursi di parlemen," uungkapnya.
Ia meminta seluruh pihak untuk sungguh-sungguh memenangkan PPP dalam Pemilu 2024. Ia menyinggung sosok Menparekraf Sandiaga Uno yang sudah menghibahkan dirinya untuk berjuang bersama PPP.
"Kita berjuang sungguh-sungguh jangan sampai ini nanti di bawah pimpinan Pak Sandi yang mempertaruhkan segalanya, tetapi kemudian reputasi Pak Sandi justru tidaklah terangkat oleh PPP. tetapi saya minta kepada GMPI agar setidaknya menjaga reputasi Pak Sandiaga Uno yang sudah menghibahkan dirinya untuk berjuang bersama PPP," pungkasnya.
"Kita sampaikan bahwa saat ini adalah dalam peringkat 5 besar kekuatan ekonomi dunia, maka kita tidak bisa ditawar-tawar lagi kecuali kita adalah mensukseskan Pemilu 2024," kata Mardiono di acara Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI), Hotel Kaisar, Jakarta Selatan, Senin (3/6/2023).
Mardiono menilai Pemilu 2024 merupakan bagian dari landasan pembangunan di semua bidang. Untuk itu, PPP tak ingin melewati nya hanya sebagai penonton yang menyediakan tempat tapi tak terlibat.
"Pemilu 2024 adalah landasan untuk kelanjutan pembangunan di semua bidang, dan PPP ingin melibatkan diri dalam pembangunan itu, tentu PPP tidak mau menjadi penonton, tentu PPP tidak mau menjadi bagian suporter pemain bola di mana halaman kita digunakan untuk kompetisi permainan bola," tutur Mardiono.
"Tapi kita yang menggemari permainan-permainan bola itu menjadi penonton, mengantre karcis, membayar karcis yang mahal atau tepuk tangan dan kemudian diusir oleh aparat penegak hukum," sambungnya.
Mardiono menegaskan jika partainya tak jadi pemain, maka setidaknya bisa menjadi hakim garis atau tukang penjual karcis.
"Itulah filosofi, cita-cita kita karena itu tidak ada kata lain pemilu tahun 2024 yang akan datang, PPP harus berhasil merebut setidak-tidaknya adalah 50 kursi di parlemen," uungkapnya.
Ia meminta seluruh pihak untuk sungguh-sungguh memenangkan PPP dalam Pemilu 2024. Ia menyinggung sosok Menparekraf Sandiaga Uno yang sudah menghibahkan dirinya untuk berjuang bersama PPP.
"Kita berjuang sungguh-sungguh jangan sampai ini nanti di bawah pimpinan Pak Sandi yang mempertaruhkan segalanya, tetapi kemudian reputasi Pak Sandi justru tidaklah terangkat oleh PPP. tetapi saya minta kepada GMPI agar setidaknya menjaga reputasi Pak Sandiaga Uno yang sudah menghibahkan dirinya untuk berjuang bersama PPP," pungkasnya.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah