Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menkes Budi Minta Presiden Jokowi Tiru China Cegah Polusi Udara

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Menkes Budi Minta Presiden Jokowi Tiru China Cegah Polusi Udara
Foto: Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. (YouTube Kemenkes RI)

Pantau - Menteri Kesahatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sudah melapor ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menangani polusi udara yang belakangan ini menjadi momok menakutkan.

Menkes Budi meminta Jokowi agar meniru China dalam menangani polusi udara untuk diterapkan di Indonesia.

"Ini detail yang sudah dilakukan di Tiongkok ya, ini sudah kita kirim juga ke Kantor Presiden agar kita bisa tiru saja lah," kata Menkes Budi dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi IX dengan Menkes di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/8/2023).

Dia menuturkan, banyak negara memerlukan waktu cukup lama hingga 25 tahun demi menekan polusi udara yang semakin mencekam. Namun, kata Menkes Budi, China bisa mengatasi polusi udara dalam waktu singkat, 6 hingga 7 tahun.

Menkes Budi mengungkapkan, China cukup getol menekan polusi udara, terutama jelang Olimpiade Beijing 2022. China, menurut Menkes BUdi, enggan dikritik keras bangsa lain lantaran masalah polusi udara.

"Dia enggak ingin di-bully sama dunia internasional dan 7 tahun (polusi) turun, itu the best in the world," ucap Budi.

Menkes Budi mengatakan, China sebelumnya juga menerapkan metode serupa saat pandemi COVID-19 mendunia, salah satunya memaksimalkan surveillans dan testing.

China, masih kata Menkes Budi, memasang ribuan alat monitor kualitas udara dengan harga murah. Alat tersebut digunakan memantau hotspot polusi.

"Dia pasang seribu alat monitor dengan kualitas sedang. Jadi enggak usah yang harus mahal-mahal, tapi yang penting jangkauannya ada di seluruh kota dipasang seribu untuk memantau," papar Budi.

Menkes Budi menambahkan, apabila terdeteksi hotspot polusi udara, kendaraan mobile reference monitor dikerahkan ke lokasi guna menganalisis lebih dalam terkait sumber polutan. Analisis data kualitas udara digital secara terpusat pun dilakukan.

"Kalau dipantau ternyata (kualitas udara) jelek, dia kirim mobil-mobilnya ini mungkin bisa ngecek sumbernya dari mana. Apakah ini sumbernya misalnya oh Bekasi jelek, kirim mobil. Apakah sebenarnya PLTU, oh bukan, ternyata dari pembakaran sampah Bantar Gebang. Itu sebabnya dari transportasi atau sampah, oh ini penyebabnya dari PLTU," ucap Budi.

Penulis :
Khalied Malvino