Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kasus Pembakaran Bendera Tauhid, GP Ansor: Kita Harus Minta Maaf ke Siapa?

Oleh Adryan N
SHARE   :

Kasus Pembakaran Bendera Tauhid, GP Ansor: Kita Harus Minta Maaf ke Siapa?

Pantau.com - Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengaku bingung dengan anjuran Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mendesak Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk meminta maaf terkait tindakan pembakaran bendera tauhid di Garut, Jawa Barat.

"Kita harus minta maaf kepada siapa dan atas apa? Atas tingkat kebangsaan kita yang tidak rela bahwa Indonesia ini direbut oleh HTI, ya tidak mau. Wong kita ini tetap mau Indonesia, tidak mau Indonesia ini berubah jadi khilafah islamiyah ala HTI," kata pria yang akrab disapa Gus Yaqut saat dihubungi Pantau.com, Selasa (23/10/2018).

Gus Yaqut masih merasa yakin bahwa yang dibakar oknum Banser dalam acara Hari Santri Nasional di Garut itu merupakan bendera dari Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI. "Itu bendera HTI, karena jejak digital mengatakan seperti itu, dimana-mana mereka melakukan itu di setiap kegiatan HTI," ungkapnya.

Baca juga: MUI Minta Pelaku Pembakaran Bendera Tauhid Minta Maaf pada Umat Islam

Kendati begitu, dirinya mengaku bahwa tindakan yang dilakukan sejumlah oknum Banser yang membakar bendera tersebut dinilai menyalahi aturan karena tidak ada dalam protapnya.

Menurutnya, jika kalau menemukan bendera HTI itu tak perlu dibakar akan tetapi cukup dipublikasikan dan dilaporkan ke polisi.

"Kami tidak begitu. Protap yang sudah kami instruksikan, kalau menemui lambang atau simbol apa pun yang diidentikkan dengan HTI, agar didokumentasikan lalu diserahkan ke kepolisian, bukan dibakar," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menyerahkan kepada pihak berwajib terkait oknum Banser yang sudah diamankan polisi akibat membakar bendera berkalimat tauhid. Menurutnya, pihaknya akan melakukan bantuan hukum terhadap para pelaku.

"Ya silakan saja kalau dimintai keterangan, negara ini negara hukum kok. Kita menghormati semua proses hukum. Pasti kita punya LBH Anshor yang akan membantu setiap kader yang memiliki masalah hukum," pungkasnya.

Baca juga: Pantau Video: Geger! Oknum Banser NU Bakar Bendera Tauhid di Hari Santri Nasional

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid mengatakan peristiwa pembakaran bendera tauhid di Garut telah menimbulkan kegaduhan di kalangan umat islam. Untuk itu, MUI meminta Banser untuk meminta maaf atas kejadian tersebut.

"MUI merasa prihatin dan menyesalkan kejadian pembakaran bendera yang bertuliskan kalimat tauhid tersebut karena telah menimbulkan kegaduhan di kalangan umat islam," kata Zainut saat konferensi pers di Gedung MUI, jalan Proklamasi no. 51, Jakarta Pusat, Selasa (23/10/2018).

"MUI meminta kepada yang telah melakukan tindakan tersebut untuk meminta maaf dan mengakui kesalahannya secara terbuka kepada umat islam," tegas Zainut.

Penulis :
Adryan N