Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

19 Tahun Pengabdian, Ditjen Bimas Buddha Terus Berinovasi dalam Pendidikan Keagamaan Buddha

Oleh Tubagus Rachmat
SHARE   :

19 Tahun Pengabdian, Ditjen Bimas Buddha Terus Berinovasi dalam Pendidikan Keagamaan Buddha
Foto: Dirjen Bimas Buddha Supriyadi. Sumber: Kemenag.go.id

Pantau - Direktorat Jendral (Ditjen) Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama memperingati hari jadinya yang ke-19 pada 14 Oktober 2024. Ini menjadi momen bagi keluarga besar umat Buddha untuk mengingat kembali atas perjalanan perkembangan Ditjen Bimas Buddha dalam melakukan pelayanan keagamaan dan pendidikan.

“Atas kebijakan dan arahan dari Bapak Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Bapak Ma'ruf Amin dan juga Bapak Menteri Agama pak Yaqut Cholil Qoumas dan Pak Wamen, kita semua senantiasa melakukan upaya untuk menterjemahkan kebijakan pemerintah dan dengan seluruh kerja keras semua jajaran baik di keluarga besar Bimas Buddha maupun stakeholder yang ada mewujudkan berbagai upaya untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat Buddha,” kata Dirjen Bimas Buddha Supriyadi pada acara Peringatan Hari Jadi ke-19 Ditjen Bimas Buddha di Auditorium Kementerian Agama, Senin (14/10).

Baca juga: Pakar Sebut Ajaran Buddha Adalah Salah Satu Cara Mengatasi Kegundahan

Supriyadi mengatakan, Bimas Buddha telah melakukan sejumlah terobosan dan inovasi di antaranya transformasi kelembagaan pendidikan tinggi dan pendirian Dhammasekha atau Pendidikan Formal Keagamaan Buddha.

“Kami menyiapkan sistem aplikasi digitalisasi pembelajaran buat para siswa lewat LMS belajar Buddha, juga memberikan fasilitas untuk para kaum difabel dengan penyediakan Kitab Suci Dhammapada Braile dan memberikan layanan dalam bentuk satuan pendidikan keagamaan formal Dhammasekha yang di launching Bapak Menteri Agama,” terangnya.

Kemudian, lanjut Supriyadi, Ditjen Bimas Buddha juga telah berhasil mendirikan puluhan Dhammasekha. Sampai dengan tahun ini, ada 49 Dhammasekha yang tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah siswa untuk Nava Dhammasekha 741, Mula Dhammasekha 75 dan Uttama Dhammasekha 32.

Baca juga: Gus Yaqut Yakin Wing Chun Indonesia Mampu Jadi Juara Dunia

Hingga saat ini sudah dalam proses terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (BAN-PDM) sejumlah 20 Dhammasekha. Untuk Mula Dhammasekha masih dalam proses.

Selanjutnya untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing serta mendukung transformasi kelembagaan, tahun ini telah terbit Keputusan Menteri Agama Nomor 452 tentang Ijin Perubahan Bentuk Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda Menjadi Institut Nalanda.

“Terbitnya KMA ini menjadi awal bangkitnya Perguruan Tinggi Keagamaan Buddha (PTKB) di Indonesia untuk terus memacu diri begerak dan berkembang seiring tuntutan zaman,” katanya.

Dalam upaya peningkatan penjaminan mutu PTKB melalui akreditasi, baik akreditasi BAN-PT, LAMDIK dan LAMPTKES, telah tercatat sebanyak 37 Prodi pada 12 PTKB dengan rincian peringkat akreditasi A ada 3 prodi, peringkat akreditasi unggul ada 2 prodi dan selebihnya peringkat akreditasi Baik Sekali dan Baik.

Terkait program dan skenario kedepan, lanjut Supriyadi, sebagaimana arahan Menteri Agama, akan diwujudkan program presiden terpilih.

“Kita menyiapkan beberapa hal seperti pendidikan dalam hal peningkatan kualitas dan menyiapkan pendidikan terintegratif, sehingga kami berharap ke depan ada beberapa projek untuk menyiapkan sekolah Keagamaan Buddha dan dalam hal Urusan Agama Buddha kita tingkatkan literasi keagamaan agar umat dapat memahami dengan baik tentang keagamaan,” pungkasnya.

Penulis :
Tubagus Rachmat