
Pantau - Industri pertambangan, khususnya batu bara, kerap menjadi sorotan karena dampak lingkungannya. Meski kontribusi sektor ini terhadap perekonomian nasional signifikan, aktivitas pertambangan sering kali memunculkan kerusakan lingkungan yang sulit diperbaiki. Presiden Joko Widodo telah menegaskan pentingnya tanggung jawab perusahaan tambang untuk memulihkan lahan pasca-eksploitasi dan mematuhi peraturan yang berlaku.
Indonesia, Salah Satu Produsen Batu Bara Terbesar Dunia
Sebagai salah satu penghasil batu bara terbesar di dunia, Indonesia memiliki banyak perusahaan tambang dengan volume produksi signifikan. Berikut adalah daftar 10 perusahaan batu bara terbesar di Indonesia:
1. PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
Dimiliki oleh Bakrie Group dan Salim Group, BUMI mencatat produksi 78 juta ton batu bara pada 2022. Pada 2023, targetnya meningkat hingga 85 juta ton dengan investasi modal mencapai Rp1,4 triliun.
2. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
Dikelola Garibaldi Thohir, perusahaan ini menghasilkan 52,7 juta ton batu bara pada 2021 dan menargetkan hingga 60 juta ton pada 2023. Adaro berkomitmen menjalankan operasional yang berkelanjutan melalui berbagai program CSR.
Baca juga: Hingga 2023, Kementerian ESDM Terima 128 Aduan Tambang Ilegal
3. PT Bayan Resources Tbk (BYAN)
Dimiliki oleh Low Tuck Kwong, BYAN mencatat produksi 37,6 juta ton pada 2021 dan menargetkan 39 juta ton pada 2022. Perusahaan ini beroperasi di Kalimantan Timur dan Selatan.
4. PT Kaltim Prima Coal (KPC)
Sebagai anak usaha Bumi Resources, KPC mengelola tambang open-pit terbesar di dunia dengan kapasitas produksi mencapai 70 juta ton per tahun.
5. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA)
Anak perusahaan Grup Sinarmas ini memproduksi 33,9 juta ton batu bara pada 2021 dan menargetkan hingga 40 juta ton pada 2022.
6. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS)
Dimiliki Grup Sinarmas, GEMS mencatat produksi 29 juta ton pada 2021. Perusahaan ini menargetkan hingga 40 juta ton dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Kemendag: Permintaan Produk Tambang Alami Kenaikan pada Oktober 2024
7. PT Indika Energy Tbk (INDY)
INDY memproduksi 35,7 juta ton batu bara pada 2021 melalui anak usaha PT Kideco Jaya Agung dan PT Multi Tambang Jaya Utama.
8. PT Berau Coal
Anak usaha PT Berau Coal Energy Tbk ini mengoperasikan tambang di Kalimantan Timur dengan produksi mencapai puluhan juta ton setiap tahun.
9. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
ITMG menghasilkan 18,2 juta ton batu bara pada 2021 dan terus meningkatkan kapasitasnya. Saham perusahaan ini sebagian besar dimiliki oleh Banpu Minerals Private Limited.
10. PT ABM Investama Tbk (TBMM)
Dikelola oleh keluarga Hamami, perusahaan ini memiliki peran penting dalam industri tambang batu bara nasional.
Tantangan dan Masa Depan Pertambangan di Indonesia
Industri tambang di Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menyeimbangkan produksi dengan tanggung jawab lingkungan. Meski kontribusi ekonominya besar, tekanan untuk mengurangi dampak lingkungan semakin meningkat. Perusahaan tambang diharapkan tidak hanya mematuhi regulasi, tetapi juga mengadopsi teknologi ramah lingkungan.
Baca juga: Jokowi Bujuk Perusahaan Tambang Bikin Smelter, Kini Berbuah Manis
Dengan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia tetap menjadi pemain utama dalam pasar batu bara dunia. Namun, keberlanjutan lingkungan harus menjadi prioritas agar manfaat ekonomi dari sektor ini tidak mengorbankan ekosistem yang ada.
Dampak dan Tanggung Jawab Lingkungan dalam Pertambangan
Operasional pertambangan sering dikaitkan dengan penurunan kualitas lingkungan, mulai dari deforestasi hingga pencemaran tanah dan air. Meski demikian, hasil produksi tambang, termasuk batu bara, menjadi andalan dalam mendukung kebutuhan energi domestik dan ekspor. Untuk mengurangi dampak negatif, pemerintah telah mengatur kewajiban perusahaan tambang, seperti mendirikan pusat persemaian (Nursery Center) untuk rehabilitasi lahan bekas tambang. Langkah ini diharapkan menjadi solusi konkret dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Latisha Asharani