
Pantau.com - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) ingatkan para guru jangan menyampaikan pandangan politik pribadi saat mengajar di kelas. Guru juga diminta agar berhati-hati dalam menuangkan pandangan politiknya di media sosial. Menurut Dewan Pengawas FSGI Retno Listyarti sikap guru itu, secara langsung maupun tidak, bisa mempengaruhi para muridnya. "Suara guru itu didukung suara murid. Guru-guru bisa mempengaruhi muridnya langsung atau tidak dalam lingkungan kelas. Sehingga kalau guru jadi rujukan, jadi panutan para muridnya, apa yang dipilih gurunya bisa jadi pilihan siswa. Wajar kalau guru jadi sorotan para capres, tapi kalau pemilu doang," kata Retno dalam konferensi pers di Gedung LBH Jakarta, Jl. Diponegoro, Jakarta Pusat, Minggu (25/11/2018).
Baca Juga: Hari Guru Nasional, FSGI: Banyak 'Pengetahuan Sampah' di Kurikulum Kita
Namun yang terjadi saat ini, Retno mengaku penyampaian pandangan politik justru tejadi dengan bebas di lingkungan sekolah. Bahkan laporan yang diterima FSGI pandangan politik justru disampaikan langsung oleh kepala sekolah dihadapan para siswa Sekolah Dasar (SD) yang belum memiliki hak pilih pemilu. "Saya dapat laporan jadi ini anak SD lagi upacara tiba-tiba kepala sekolahnya bilang jangan pilih capres nomor ini. Anak SD buat apa kan tidak masuk di dalam memiliki hak pilih. Mungkin yang dituju adalah guru-gurunya, dalam hal ini jangan kasih pandangan politik kita di dalam kelas," tegasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta