
Pantau - Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengungkapkan pentingnya pemanfaatan tenaga guru Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah Rakyat. Saat ini seluruh pihak telah melakukan pendekatan dalam mengkoordinasikan tugas satu sama lain yang telah diemban.
"Semua tim telah melakukan rapat koordinasi. Ada beberapa tim, ada tim untuk kurikulum, merekrut guru, ada tim untuk sarana-prasarana," kata Gus Ipul, Sabtu (15/3/2025).
Namun, untuk perekrutan tenaga pengajar di Sekolah Rakyat, guru ASN yang sudah lulus tes Pendidikan Profesi Guru (PPG) akan menjalani tes ulang dan penempatan mereka nantinya akan disesuaikan dengan lokasi tempat tinggal masing-masing.
"ASN yang memenuhi syarat nanti untuk dites kembali yang sudah lulus tes PPG (Pendidikan Profesi Guru), nanti dites kembali dan penempatan disesuaikan dengan tempat tinggal mereka," jelasnya.
Baca juuga: Mensos Gus Ipul dan Kepala Daerah Jateng Matangkan Rencana Sekolah Rakyat
Pihaknya telah menyiapkan beberapa ahli untuk mendampingi proses seleksi untuk tenaga pengajar. Karena pada tahap selanjutnya, mereka yang lulus seleksi akan mendapatkan pendidikan khusus sebelum mengajar di Sekolah Rakyat.
"Tim perekrutannya dipimpin oleh Prof Nuh (mantan Menteri Pendidikan Nasional 2009-2014 Mohammad Nuh). Kita juga sudah ada tim dari Kemendikdasmen, dari Dikti (Kemdiktisaintek) juga. Beberapa ahli yang memang diminta mendampingi kita," jelasnya.
Terkait mekanisme penjaringan calon siswa Sekolah Rakyat, Gus Ipul menjelaskan bahwa calon siswa harus memenuhi beberapa tahap seleksi. Dimulai dengan berada di desil 1 atau 2 pada DTSEN (Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional) sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dan selanjutnya ada tahapan yang telah disusun.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan peserta didik mengikuti program Sekolah Rakyat hingga tuntas dan mencegah terjadinya putus sekolah di tengah jalan. Oleh karena itu, perekrutan siswa akan diprioritaskan bagi anak-anak yang tinggal di sekitar lokasi penyelenggaraan Sekolah Rakyat.
Hingga saat ini kolaborasi bersama pemerintah daerah juga telah berjalan dengan baik. Bahkan, tak sedikit daerah yang telah mengusulkan beberapa lokasi calon Sekolah Rakyat yang akan didirikan.
"Misalnya Jawa Timur itu hampir seluruh kabupaten/kota sudah mengajukan. Kita tunggu dari beberapa provinsi yang lain juga," ungkap Gus Ipul.
Baca juga: Mendikdasmen Perkenalkan Dua Skema Kurikulum bagi Sekolah Rakyat
Diketahui, saat ini pemerintah telah mencanangkan pendirian Sekolah Rakyat yang akan menyasar siswa-siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang terdapat di dalam DTSEN. Sekolah Rakyat yang didirikan berkonsep sekolah asrama gratis sehingga seluruh biaya sekolah, makan, dan tempat tinggal asrama akan ditanggung oleh negara. Sekolah Rakyat didesain untuk mencetak para siswa menjadi agen-agen perubahan yang dapat mengubah taraf kesejahteraan keluarganya.
Sekolah Rakyat mencakup jenjang SD hingga SMA dengan kurikulum yang mencakup pendidikan formal dan pendidikan karakter. Sekolah Rakyat berupaya menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang siap bersaing melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Hal itu merupakan bentuk memuliakan masyarakat miskin dan memfasilitasi kebangkitan wong cilik sehingga transmisi kemiskinan antargenerasi dapat diputus.
Baca juga: Menanti Sekolah Rakyat, Penyambung Mimpi Wong Cilik
- Penulis :
- Laury Kaniasti