Pantau - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur, menetapkan tiga lokasi untuk pembangunan sekolah rakyat sebagai bagian dari program nasional Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Kepala Dinas Sosial Pemkab Pamekasan, Herman Hidayat Susanto, menyebutkan bahwa ketiga lokasi tersebut berada di Kelurahan Lawangan Daya, Kelurahan Kowel, dan Desa Bajur.
Seluruh lokasi berada di atas tanah kas desa (TKD), dengan rincian luas lahan: Lawangan Daya seluas 3 hektare, Kowel 1,1 hektare, dan Desa Bajur 20 hektare.
"Luas areal yang kami sediakan ini, melebihi dari target minimal yang ditetapkan pemerintah pusat, yakni minimal 5 hektare", ujar Herman.
Program sekolah rakyat bertujuan menyediakan pendidikan gratis berbasis asrama bagi anak-anak dari keluarga miskin.
Seluruh siswa diwajibkan tinggal di asrama yang disiapkan pemerintah, dengan biaya pendidikan dan kebutuhan hidup ditanggung sepenuhnya oleh negara.
Dukungan Penuh Pemerintah Pusat
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam Sidang Kabinet Paripurna pada Jumat (21/3), menyampaikan bahwa tahun ini akan dibangun 200 sekolah berasrama dengan target 1.000 siswa per sekolah.
Presiden menegaskan bahwa sekolah rakyat bukan hanya proyek pembangunan fasilitas pendidikan, tetapi merupakan strategi besar dalam upaya pemberdayaan masyarakat miskin.
Sebanyak 53 sekolah rakyat pertama ditargetkan dapat diresmikan dalam tiga bulan ke depan.
Kementerian Sosial telah menyiapkan beberapa gedung untuk direnovasi demi mempercepat implementasi program, sementara 147 sekolah sisanya akan menyusul.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, serta Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga diminta untuk memastikan jalannya program sesuai rencana.
Dengan konsep pendidikan gratis dan berasrama, pemerintah berharap lulusan sekolah rakyat mampu menjadi agen perubahan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga masing-masing.
- Penulis :
- Pantau Community
