
Pantau - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi membantah adanya pelantikan dirinya sebagai juru bicara (jubir) Presiden Prabowo Subianto, namun membenarkan bahwa dirinya diminta untuk turut aktif dalam kegiatan komunikasi publik pemerintahan.
Prasetyo menyampaikan bahwa permintaan tersebut datang langsung dari Presiden Prabowo sebagai bentuk penguatan komunikasi pemerintahan yang lebih terbuka dan efektif.
"Siapa? Nggak, nggak perlu dilantik (soal jadi jubir Presiden), kita semua diharapkan menjadi juru bicara, ya, terutama kalau saya posisi sebagai Mensesneg diminta juga untuk ikut aktif", ujar Prasetyo saat dikonfirmasi awak media.
Tidak Geser Fungsi PCO dan Fokus Perkuat Komunikasi
Prasetyo menegaskan bahwa perannya tersebut tidak akan menggeser posisi dan fungsi Kantor Komunikasi Presiden (Presidential Communication Office/PCO) yang saat ini dipimpin oleh Hasan Nasbi.
"Nggak ada, semua bareng. PCO tetap, nah kita tetap diminta membantu, gitu", jelasnya.
Ia juga membantah bahwa langkah ini diambil karena adanya evaluasi negatif terhadap kinerja PCO.
"Nggak juga, ndak-lah, ini hanya untuk memperkuat. Karena itu kan kewajiban kita, kalau kemudian dianggap ada yang kurang itulah, makanya kita perbaiki, kita pemerintah memperbaiki", tambahnya.
Menurut Prasetyo, Presiden Prabowo sendiri telah secara terbuka mengakui adanya kekurangan dalam komunikasi publik dan berkomitmen untuk memperbaikinya ke depan.
"Bapak Presiden sendiri kan secara terbuka menyampaikan kalau ada kekurangan ya kita sadari, akan kita perbaiki", pungkasnya.
- Penulis :
- Gian Barani