
Pantau - Ratusan warga mengikuti tradisi Lamporan, sebuah pawai obor massal yang digelar di Desa Gadudero, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada Senin (21/4/2025).
Tradisi ini diselenggarakan oleh Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JM-PPK) dengan mengusung tema Nyawiji Bumi, yang berarti menyatu dengan bumi sebagai wujud harmonisasi antara manusia dan alam.
Lamporan digelar sebagai bentuk simbolis untuk menolak bala dan mengusir malapetaka, khususnya perlindungan terhadap ancaman hama pertanian yang dapat merugikan petani.
Selain itu, kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Kartini dan Hari Bumi, memperkuat pesan perlindungan terhadap perempuan dan lingkungan hidup.
Ruang Spiritual dan Ekologis, Diikuti Berbagai Kalangan Masyarakat
Tradisi Lamporan diikuti oleh beragam elemen masyarakat, mulai dari buruh, petani, peternak, nelayan, mahasiswa, santri, hingga seniman dari berbagai wilayah di Jawa Tengah.
Kehadiran mereka menandakan kuatnya solidaritas dan kepedulian terhadap keberlangsungan alam Pegunungan Kendeng serta warisan budaya lokal.
Selain menjadi ekspresi spiritual masyarakat, Lamporan juga merupakan wadah penyampaian aspirasi dan penolakan terhadap kebijakan yang dianggap merusak lingkungan.
Tradisi ini sekaligus menegaskan bahwa kearifan lokal tetap relevan dalam menyuarakan nilai-nilai ekologis dan keadilan lingkungan di tengah tantangan zaman.
- Penulis :
- Gian Barani